Browsed by
Author: bullit

Renungan Pra Paskah

Renungan Pra Paskah

Bapa, ke dalam tanganMu kuserahkan nyawaku ! (Luk 23:46) 

Saudara Saudari yang terkasih,  Konon Sabda Yesus ini menjadi doa yang diajarkan para ibu yahudi kepada anak-anak mereka sebelum tidur. “Bapa, ke dalam tanganmu kuserahkan nyawaKu”. Doa ini juga mengungkapkan penyerahan total kepada Allah. Ungkapan itu juga serupa dengan doa yang didoakan Raja Daud kepada Tuhan yang ditemukan dalam Mazmur 31 :6 , “Kedalam tanganMulah kuserahkan nyawaku, Engkau membebaskan aku ya Tuhan, Allah yang setia”.  

Sabda ini ini merupakan sabda Yesus yang terakhir sebagai ungkapan ketaatanNya kepada Bapa. Selain menjadi yang terakhir, sabda ini mengingatkan kembali untuk pertama kalinya Yesus mengatakan bahwa DiriNya senantiasa melakukan kehendak Bapanya, yang tersirat dalam Luk 2 :49, « Mengapa kamu mencari Aku ? Tidahkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di dalam rumah BapaKu ? »  

Saudara-saudari yang terkasih, sabda Yesus ini mengundang kita semua untuk masuk ke dalam kisah sengsara Yesus. Dalam saat-saat terakhir, Yesus menyerahkan DiriNya kepada Bapa yang mengutusNya. Karena sengsara dan wafatNya akan mengantarkan kepada kebangkitanNya.  Bapa sungguh memberikan segala sesuatu indah pada wakyunya meski harus mengalami perbagai macam penderitaan. Hal yang sama akan dialami para murid Yesus, tentu kita semua akan mengalami penderitaan dan berbagai kesulitan dalam kehidupan kita. Dalam kehidupan kita, ada saatnya kita memasuki saat-saat gelap. Namun itu semua bukanlah akhir dari kisah hidup kita, karena kebangkitanNya dan kemuliaanNya akan dinyatakan kepada kita. Harapan akan kebangkitan dan kemuliaan ini akan diberikan Yesus kepada kita: suatu kekuatan, ketabahan, daya tahan dan kesetiaan sampai akhir. Hal serupa itu diungkapankan dalam Ibrani 12:1-2, “Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah” 

Saudara-saudari yang terkasih, sabda terakhir Yesus ini mengundang kita semua untuk mengenakan kesetiaan, daya juang, dan harapan ketika kita mengalami kesulitan dan penderitaan dalam hidup kita. Yesus terlebih dahulu memberikan kepada kita suatu teladan kesetiaan dan ketaatan sampai akhir. Marilah kita memohon kepadaNya.  

Tuhan Yesus, Engkau mengetahui kedosaan kami. Engkau mengalami penderitaan karena dosa-dosa kami. Terima kasih atas penderitaan dan penebusanMu di atas kayu salib. Kami mohon ampunilah dosa-dosa kami dan berikanlah RohMu untuk memulai hidup yang baru. Kami hendak mengikutiMu dan peka akan kehendakMu. Kami percaya kepadaMu ya Tuhan Yesus, Engkaulah,  Raja dalam hidup kami. Amin. 

Ibadat yang sejati

Ibadat yang sejati

Jumat, 19 November 2021

Luk 19:45-48

            Ada kecenderungan dalam hidup kita untuk mengerjakan beberapa pekerjaan dalam waktu yang sama. Seperti sebuah laptop, semua lembar kerja dapat ditampilkan dalam satu layar (multitasking atau tugas ganda) yangmemudahkan orang dalam mengerjakan beberapa hal dalam waktu yang sama. Sebagai contoh, ketika mengikuti kelas secara daring, kita nyambi makan, mendengarkan musik, atau ngobrol dengan teman. Hal itu menyebabkan perhatian kita tidak fokus. Hasil pekerjaan kita pun menjadi tidak maksimal. Perhatian yang terbagi tak jarang juga terjadi ketika kita berdoa dan beribadat. Kita begitu sibuk dengan gadget, smartphone, ketika perayaan ekaristi. Kita pun tidak bertahan lama dalam melakukan adorasi, kunjungan sakramen, meditasi dan pemeriksaan batin sehingga kita memilih untuk membaca buku bacaan rohani.  Sikap tidak fokus dan perhatian yang terbagi ketika beribadat dan berdoa, inilah yang hendak dikritik oleh Yesus ketika mengusir para pedagang dan penukar uang yang berada di Bait Allah. Tindakan Yesus ketika memasuki kota Yerusalem dan masuk ke bait Allah menjadi suatu tindakan kenabian yang hendak meluruskan dan mengajarkan suatu sikap iman yang benar. Yesus mengundang kita untuk berdoa dan beribadat dengan kesungguhan hati dan keseriusan.

            Yesus mengajarkan kepada kita untuk melakukan peribadatan dan doa dengan kerendahan hati, ketaatan dalam mendengarkan pengajaran dan hati yang suci murni dalam beribadah. Dengan demikian Sabda Allah akan mampu mengubah dan mengantar kita kepada pertobatan, hidup yang menyerupai Kristus sendiri. Allah hendak mengajar kita untuk bertumbuh dalam kekudusan. Tuhan Allah mengajar dan mendisiplinkan kita serta menuntun kita dari perbuatan dosa menuju jalan kebenaran dan keadilan. “Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusanNya” (Ibr 12:10). Apakah kita mengijinkan Allah untuk mengubah hidup kita lebih baik menuju jalanNya dalam cinta dan kekudusan?

“Tuhan Yesus Kristus, Engkau menyambut semua orang masuk dalam rumahMu. Buatlah hati kami dipenuhi Roh Kudus dan tariklah kami untuk dekat kepadaMu serta penuhilah kami dengan kemurahan hati, rasa syukur serta sukacita. Semoga kami mampu menjadi pelaksana SabdaMu”

Kolaborasi Renungan Jalan Salib 2021

Kolaborasi Renungan Jalan Salib 2021

Pengantar Kolaborasi Renungan Jalan Salib
oleh Romo Galih PR

Renungan Jalan Salib ini dibuat oleh para Romo dan Suster:

Romo Antonius Galih Aryanto PR, Romo FX Sulis HP OCarm , Romo Alm. AM Ardi SJ, Romo Didik Setyawan CM, Romo Samuel Nasada OFM, Romo Lusius Nimu SSCC dan Para Suster Putri Karmel serta dibantu narasi oleh Adi dan Linda.

Narasi ini dibuat terpisah2 agar bisa dinikmati serta bisa di download bila diperlukan , sebagai bahan renungan jalan salib pribadi.

Mohon doa untuk Almarhum Romo Ardi SJ yang telah berpartisipasi dalam mengisi acara kita di Lubukhati.  

Jesus di jatuhi hukuman mati
oleh Romo Galih PR
Jesus memanggul kayu salib
oleh Romo FX Sulistya HP OCarm narasi oleh Adi W
Jesus jatuh pertama kalinya
oleh Romo Lusius Nimu SSCC
Jesus bertemu dengan IbuNya
oleh Suster Putri Karmel
Jesus ditolong Simon dari Kirene
oleh Romo Alm AM Ardi SJ narasi oleh Romo Didik CM
Veronica mengusap wajah Jesus
oleh Romo Samuel Nasada OFM
Jesus jatuh kedua kalinya
oleh Romo Didik S CM
Jesus menghibur perempuan yang menangis
oleh Romo Galih PR
Jesus jatuh ketiga kalinya
oleh Romo FX Sulistya HP OCarm narasi oleh Linda Santoso
Jesus ditanggalkan pakaiannya
oleh Romo Lusius Nimu SSCC
Jesus dipaku di kayu salib
oleh Suster Putri Karmel

Jesus wafat dikayu salib
oleh Alm Romo AM Ardi SJ narasi oleh Romo Didik CM
Jesus diturunkan dari kayu salib
oleh Romo Samuel Nasada OFM
Jesus dimakamkan
oleh Romo Didik S CM
Bakti Sosial di Kalimantan (Romo Didik CM)

Bakti Sosial di Kalimantan (Romo Didik CM)

Saudara ku sekalian , inilah cuplikan video kegiatan Romo Didik CM salah satu Romo pengisi Lubukhati yang berkarya di pelosok Kalimantan, apabila ada yang terketuk untuk membantu Romo Didik dalam karya sosial bagi sesama di daerah pelosok Kalimantan, silahkan menghubungi Romo Didik CM didikcmsetia@yahoo.com