PENYANGKALAN DIRI
Kamis, 16 Maret 2023
Lukas 11:14-23
Ketika Yesus mengusir setan yang menyebabkan seseorang menjadi bisu, maka ada orang yang menuduh Yesus dengan tuduhan; Yesus mengusir setan dengan kekuatan Beelzebul penghulu setan. “Tetapi ada di antara mereka yang berkata: “Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan.”(Luk 11:15). Dengan demikian, menjadi jelas, tidak semua orang mampu menerima kebaikan dan kasih Tuhan. Cara menolak kebaikan Tuhan diungkapkan mereka dengan cara mulai dengan acuh tak acuh, meremehkan, dan sampai akhirnya tidak percaya dan lebih percaya dengan pemikirannya sendiri.
Oleh karena itu, apa yang menjadi akar dan persoalan seseorang mengapa tidak mampu merasakan kebaikan Tuhan karena tidak percaya kepada Tuhan Yesus dan hal itu terjadi karena mereka lebih percaya pada diri sendiri. Dengan demikian kuasa, kasih dan kebaikan Allah yang curahkan lewat Yesus Kristus bisa dialami oleh manusia, jika mereka berani menyangkal diri mereka sendiri , dan apa yang disangkal adalah kesombongan manusia.
“Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.”(Mat 16:24).
Masing-masing orang memiliki kesempatan yang sama dari Tuhan untuk memikirkan, merenungankan, dan kemudian memutuskan, apakah mereka siap menerima Tuhan atau tidak. Dalam proses tersebut, yang dibutuhkn manusia adalah kerendahan hati, keterbukaan hati akan campur tangan Roh Kudus yang akan membimbing dan menerangi jalan, sehingga manusia bisa mengambil keputusan yang benar dihadapan Allah. “Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”(Luk 11:13).
Didik, CM