Sabtu, 2 September 2023
Matius 25:14-30
Tuhan menganugerahkan talenta-talenta kepada setiap orang. Masing-masing orang diberi kepercayaan untuk mengembangkan talenta-talenta tersebut. Mereka yang bisa mengembangkan talenta adalah pribadi-pribadi yang baik dan setia yang didorong oleh rasa syukur dan iman/kepercayaan bahwa Allah itu Baik. “Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.”(Mat 25:21)
Dengan demikian hal yang mendasari seseorang untuk bertumbuh dalam kebaikan dan keutamaan adalah rasa syukur dan iman akan Allah Yang Maha Baik. Oleh karena itu, masing-masing murid Kristus diajak untuk semakin peka akan kehadiran Allah dan semakin berakar dalam iman, agar mereka tidak berjalan sendiri yang didorong oleh pemikiran mereka sendiri, yang pada akhirnya bertentangan dengan kehendak Allah. “Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!”(Mat 25:24-25).
Oleh karena itu, relasi yang dekat (iman) antara manusia dan Allah Yang Maha Baik sangat mempengaruhi hidup: hati, pikiran dan tindakan mereka, sehingga apa yang dipikirkan dan dilakukan manusia sejalan dengan apa yang dikehendaki oleh Allah. “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”(Roma 12:2).
Didik, CM
Categories
-
Recent Posts
Archives
Who's Online
17 visitors online now3 guests, 14 bots, 0 members