Selasa, 21 Nopember 2023
Lukas 19:1-10
Pada suatu saat Yesus bertemu dengan Zakheus. Yesus menerima Zakheus pemungut cukai yang namanya sudah jelek dimata masyarakat, dan bahkan Dia berkenan singgah di rumah Zakeus.
“Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. (Luk 19:5-6).
Mengapa Yesus mau melakukannya? Dia selalu bertindak karena didorong oleh belaskasihan-Nya. Demikian juga ketika melihat Zakheus, Yesus tidak melihat apa yang telah diperbuat Zakheus, namun Dia melihat apa yang dirindukan Zakheus yaitu pertobatan dan keinginan untuk mengikuti-Nya. “Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” (Luk 19:8).
Dengan demikian, dihadapan Allah, setiap pribadi manusia berharga, karena itu tidak ada sedikitpun keinginan Allah untuk membuang atau melupakan pribadi manusia sekalipun mereka telah jatuh dalam kelemahan dan dosa. Yang dipikirkan Allah adalah bagaimana mereka yang telah meninggalkan Allah bisa kembali kepada-Nya. “Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.”(Luk 15:32). Oleh karena itu, sebagai murid Kristus, setiap orang yang mengikuti-Nya menerima anugerah yang sama sebagai pribadi yang berharga dihadapan Allah dan sekaligus memiliki tanggung jawab untuk melakukan hal yang sama dengan apa yang telah dilakukan Yesus, yaitu menjadi penjala jiwa-jiwa manusia agar mereka mengenal dan percaya kepada Yesus Kristus.