Ayo berubah …

Ayo berubah …

Mark 2:18-22

Hari ini Injil menampilkan kepada kita suatu pemandangan yang boleh dikatakan sebagai kejutan kejutan dari Yesus. Kejutan-kejutan ini dibuat oleh Yesus sendiri dengan menggunakan ungkapan-ungkapan baru dan sarat makna dan di saat yang sama membuka pikiran orang untuk bertindak dengan mempertanyakan kebiasaan-kebiasaan usang, tapi sayangnya, dianggap normal, terus melakukan perubahan real ke arah yang lebih baik.

Mempelai laki-laki. Yesus menyebut diri-Nya sebagai mempelai laki-laki dan menetapkan suatu kebiasaan baru tentang puasa. “Dapatkah para tamu berpuasa sementara mempelai lelaki sedang ada bersama-sama mereka.” Yesus membuat kejutan dengan menggeser makna tradisional dari puasa Yahudi menjadi puasa Kristiani dengan Kristus sebagai fokus puasa itu sendiri, sumber di mana murid-murid dan para pengikut-Nya senantiasa “haus dan lapar akan kebenaran.”

Kain yang belum susut. Yesus mengumpamakan kehadirannya seperti kain yang baru yang tidak mungkin ditambalkan pada baju yang tua karena akan semakin koyak. Yesus mengundang orang untuk berpikiran terbuka dan memiliki hati seperti Allah. Hati dan pikiran terbuka yang diinspirasi oleh Roh membawa orang keluar dari tafsiran-tafsiran sempit-repetitif, dangkal bahkan nirmakna dan tanpa sadar membuat orang gampang meledak alias bersumbu pendek.

Anggur baru. Anggur baru, kata Yesus, harus ditaruh dalam kantong kulit yang baru. Orang yang tampil fresh, cool dengan wajah ceria, mudah bergaul dan penuh perhatian, adalah orang-orang sukses dan mudah berteman. Anggur adalah symbol dari roh, spirit, energy. Orang diam kasih anggur akan buka mulut, ngomong. Urat-urat yang tegang bisa dilemaskan. Lambang spirit.

Roh yang baru, bagi Yesus, harus ditaruh bukan dalam kantong tua, tapi dalam tubuh yang baru yang bersemangat. Transformasi datang karena keberanian untuk memecah-mecahkan keseluruhan yang tua menjadi bagian-bagian lalu mengintegrasikan bagian-bagian itu menjadi satu-kesatuan yang utuh lagi baru dengan anggur dan semangat Injil.

Paus Fransiskus pernah berkata: Dare to dream big! Beranilah bermimpi dan bermimpilah sekarang! Bersama beliau, marilah kita dengan berani membuat kejutan-kejutan injili yang bermakna. Berubah itu normal. Membarui diri dengan “membuka hati lebar-lebar bagi Kristus” (JP-2) agar melalui kasih dan pengorbanan-Nya, datang kebaruan, bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat dan umat manusia.

This entry was posted in renungan. Bookmark the permalink.

Comments are closed.