Ulurkanlah tanganmu …

Ulurkanlah tanganmu …

Mark 3:1-6

“Ulurkanlah tanganmu” adalah kata-kata penyembuhan dari Yesus. Tapi orang-orang farisi tidak ingin melihat Yesus melakukan penyembuhan orang yang sakit karena hukum sabat melarangnya.

“Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?” Demikian Yesus bertanya kepada orang-orang farisi itu.

Ketika kita berbuat baik dan ada orang yang tidak setuju dan bahkan berusaha untuk menyingkirkan niat baik kita, apa yang kita buat?

Satu hal yang ditawarkan Yesus melalui Injil hari ini adalah keyakinan bahwa kebaikan dan kebenaran harus selalu menjadi prinsip hidup kita. Berbuat baik dan adil terhadap sesama adalah melaksanakan hukum Tuhan, yakni saling mengasihi satu sama lain. Tidak gampang untuk melakukannya terutama dalam situasi sulit dan penuh tantangan. Kadang menakutkan karena itu orang tidak ingin mengambil risiko.

Misalnya, ada saja oknum tertentu yang suka membelokkan aturan dengan melarang orang berbuat baik. Orang baik, benar dan tegas seperti #Ahok dipenjarakan. Orang sakit tidak boleh sembuh. Tidak sedikit orang mati bukan karena penyakit yang diderita melainkan karena tidak bisa bayar biaya rumah sakit yang terlalu mahal. Kalau tidak ada uang tidak boleh ke dokter. Kalau mau sembuh harus ada uang. Belum lagi ada pungutan-pungutan di pelbagai tempat ibadah. Tanpa uang, matilah. Uang, uang, uang. Lucu tapi sadis!!

Ulurkanlah tangan-Mu ya Tuhan dan bebaskanlah kami jerat-jerat hukum yang ditulis oleh tangan manusia; dan jauhkanlah kami dari cobaan dan dosa-dosa kami agar bisa hidup dan beroleh rahmat keselamatan-Mu! Amen!

This entry was posted in renungan. Bookmark the permalink.

Comments are closed.