Mengatasi Kelemahan Diri

Bacaan 1  Kor 2: 1-5

Ada sebuah perubahan dalam setiap orang yang mengikuti Yesus. Para martir Gereja menjadi contoh bagaimana mereka menjadi orang yang mau mengurbankan hidup dan menjadikan diri mereka teladan dan kurban. Itulah salah satu cara mengatasi kelemahan diri.

Surat Paulus hari ini mengisahkan perubahan diri Paulus saat ia mewartakan injil di kota Korintus. Dia menyadari kalau orang-orang Korintus memuja kehormatan, kuasa, dan intelektual. Mereka menghormati orang cerdik pandai dan terpandang. Paulus tidak ingin terbawa dalam pengharapan mereka yang palsu.

Sejak awal surat, Ia menyatakan kalau datang ke Korintus tidak dengan kata-kata indah atau hikmat manusia. Paulus menghadirkan diri sebagai orang yang lemah, gentar dan takut datang ke kota Pelabuhan Korintus yang masyur. Ia ingin mengatasi kelemahan dirinya dalam pewartaan.

Paulus memilih hadir sebagai orang yang mengandalkan kekuatan Allah agar pewartaannya tidak tergantung pada kekuatan manusiawi, namun seluruhnya tergantung pada rahmat Allah.

Kebesaran hati Paulus untuk mengakui diri menjadi contoh bagaimana dia mengembangkan semangat ketergantungan pada Tuhan dalam karya. Ada dua sisi transformasi kehendak Paulus dalam bacaan hari ini. Pertama, ia berani mengambil resiko untuk melakukan pelayanan walau sadar akan kelemahan diri. Kedua, Paulus memiliki ketabahan, daya juang, serta kemampuan untuk mengatasi ketakutan. Ia yakin bahwa usahanya akan disertai dengan banyak tantangan dan derita. Pengalaman pewartaannya membawa dia pada penyerahan yang mendalam di tangan Allah sendiri.

Hal itu pula yang dikatakan santa Teresa Avila bahwa lebih besar dibutuhkan kehendak untuk bertahan dalam doa dari pada mati sebagai martir. Artinya, kehendak untuk setia, tahan menghadapi kebosanan, rasa malas merupakan bagian dari pelatihan diri untuk menggapai kesucian.  Hanya rahmat ALlah yang kita butuhkan untuk mengatasi kelemahan pribadi, serta kehendak kuat untuk berubah.

This entry was posted in renungan. Bookmark the permalink.

Comments are closed.