Membuka hati bagi Tuhan

Rabu Pekan Biasa XXIV, 16 September 2020  – Pw. St. Kornelius dan St. Siprianus Martir

Bacaan: 1 Kor 12: 31-13:13; Luk 7: 31-35

“Membuka hati bagi Tuhan”

Kedua orang martir yang kita rayakan pada hari ini, St. Kornelius dan St. Siprianus, adalah dua pribadi yang teguh bediri di atas iman akan Tuhan Yesus Kristus. Bagi mereka kasih kepada Tuhan ada di atas segalanya bahkan nyawa mereka pun mereka lepaskan demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan banyak jiwa manusia. Cinta dan pengorbanan itulah yang menjadi dasar seluruh perjuangan dan persembahan diri mereka kepada Tuhan melalui Gereja yang kudus. Sabda Yesus pada hari ini sungguh menjadi nyata di dalam hidup mereka, yakni ‘hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya’. Kedua martir ini menerima hikmat Allah, yakni kehadiran Allah di dalam diri mereka, sehingga mereka mengalami keselamatan dan kehidupan abadi yang dibawa oleh Tuhan Yesus Kristus bagi orang yang percaya kepadaNya.

Tuhan telah memberikan yang terbaik kepada kita semua, yakni keselamatanNya melalui PutreraNya, Yesus Kristus. Ia yang datang ke dunia dan hidup di tengah manusia serta mewartakan Kabar Gembira Kerajaan Allah. Namun demikian masih saja manusia menolaknya dan lebih memilih hidup menurut keinginan sendiri, yang justru berlawanan dengan jalan keselamatan yang Tuhan siapkan. Dalam Sejarah Keselamatan, Tuhan sudah menggunakan berbagai cara untuk menyelamatkan manusia yang telah jatuh ke dalam dosa, melalui para nabi Perjanjian Lama hingga Tuhan sendiri yang datang di dalam diri Yesus Kristus. Manusia lebih nyaman hidup dalam kegelapan, kesenangan pribadi, yang semua itu datang dari si jahat. Dengan sikap manusia ini, maka perlahan-lahan manusia sedang memasukkan dirinya ke dalam jurang kematian kekal.

Sekarang tiba saatnya kita harus merubah dan meluruskan arah perjalanan hidup kita. Keselamtan Tuhan sudah tersedia bagi kita bahkan kepada kita rahmat itu sudah dicurahkan, maka pintu Kerajaan Surga sudah dibuka untuk kita semua. Yang diperlukan dari kita sekarang adalah keterbukaan hati dan membiarkan rahmat itu masuk ke dalam hati kita. Dengan demikian kita juga masuk ke dalam Hati Tuhan yang terbuka bagi kita. Keberanian kita untuk meninggalkan kesenangan dan semua yang menyesatkan kita, itulah bentuk kematiran dan pengorbanan jaman ini. Dengan demikain kita akan mengalami keselamatan kekal yang sudah Tuhan sediakan. Jika kita sungguh mencintai Tuhan dan menghidupi cinta itu dalam kehidupan harian kita, maka kita pun akan siap berkorban bagi Tuhan dan sesama kita.

This entry was posted in renungan. Bookmark the permalink.

Comments are closed.