Advent: Sudahkah Kita Siap?

Hari Minggu Pertama Masa Adven [C]
1 Desember 2024
Lukas 21:25-28, 34-36

Minggu pertama Adven menandai dimulainya tahun liturgi baru Gereja. Adven, yang berarti “kedatangan”, adalah waktu untuk mempersiapkan kedatangan Kristus, baik kedatangan-Nya yang pertama di Betlehem, lebih dari 2000 tahun yang lalu, maupun kedatangan-Nya yang kedua di akhir zaman. Pada dasarnya, melalui masa ini, Gereja mengajarkan kita untuk menantikan Yesus. Namun, bagaimana kita mempersiapkan diri kita untuk menantikan Kristus?

Yesus, Raja Kita

Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam [B]
24 November 2024
Yohanes 18:33b-37

Di zaman sekarang, konsep raja mungkin terasa aneh dan bahkan ketinggalan zaman. Banyak dari kita hidup dalam masyarakat yang demokratis, di mana kita memilih orang-orang yang kita sukai untuk menjadi pemimpin kita, dan memilih yang lain ketika kita merasa bahwa mereka tidak lagi cocok untuk memimpin. Kemegahan dan keagungan kerajaan-istana, benteng, jubah, dan upacara-upacara kebangsawanan-sering kali dipandang sebagai peninggalan masa lalu. Namun, Gereja memanggil kita untuk merenungkan dan menerima Yesus sebagai Raja. Bagaimana kita dapat benar-benar menghargai identitas Yesus sebagai Raja kita?

Kita dan Para Kudus

Minggu ke-33 dalam Masa Biasa [B]
17 November 2024
Markus 13:24-32

Ketika seseorang bertanya apakah kita ingin masuk surga, kita dengan cepat menjawab, “Ya!” Namun, jika ditanya apakah kita ingin menjadi santo atau santa, antusiasme kita sering kali memudar. Hal ini mengejutkan karena semua orang di surga adalah orang kudus. Menjadi santo-santa berarti berada di surga! Jadi mengapa kita memisahkan gagasan tentang surga dengan menjadi orang kudus?

Iman Janda yang Miskin

Hari Minggu ke-32 dalam Masa Biasa [B]
10 November 2024
Markus 12:38-44

Dalam Injil Markus, Yesus memuji seorang janda miskin yang memberikan dua peser uang terakhirnya ke Bait Allah. Dia menunjukkan mengapa tindakan janda itu begitu luar biasa: “Janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh hidupnya.” (Markus 12:44). Yesus mengaguminya karena, meskipun sangat miskin, dia menunjukkan kemurahan hati yang luar biasa. Tetapi ada pesan yang lebih dalam di sini. Apakah itu?

Ekaristi dan Kurban Salib

Minggu ke-31 dalam Masa Biasa
3 November 2024
Ibrani 7:23-28

Setiap kali kita merayakan Ekaristi, kita menyembah Allah dengan mempersembahkan kurban yang sempurna kepada-Nya. Kurban ini adalah Yesus Kristus, yang benar-benar hadir dalam Ekaristi. Namun, ketika kita membaca Surat Ibrani, tertulis bahwa Yesus telah mempersembahkan diri-Nya di kayu salib “sekali untuk selama-lamanya” (lihat Ibr. 7:27). Jadi, mengapa kita “mengorbankan” atau bahkan “menyalibkan” Yesus lagi dalam Ekaristi? Apakah ini berarti kita salah memahami penyembahan kita?

Translate »