Sabtu, 30 Juni 2018

1. Bacaan I : Ratapan 2:2.10-14.18-19

2. Injil : Matius 8:5-17

“Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh, dan ia sangat menderita”

Gerak kehidupan yang makin modern dengan nafas persaingan yang makin menjadi-jadi kerap kali membuat manusia menjadi masa bodoh dengan kehidupan dan situas yag tengah dialami oleh orang lain. Fokus hidup masing-masing orang menjadi terpusat pada dirinya sendiri dengan mengejar jabatan setinggi mungkin dan keuntungan sebanyak mungkin sementara orang lain justru ditempatkan sebagai saingan yang harus disingkirkan. Sikap macam inlah yang membuat kita sulit untuk mewujudkan kasih sebagai perwujudan iman kita pada Tuhan. Kita mudah mengatakan; “Tuhan adalah Kasih” namun kita sulit untuk menjadi lambang kehadiran Kasih yang nyata itu.

Hari ini bacaan injil menunjukkan pada kita kepedulian seorang perwira pada bawahannya yang tengah sakit lumpuh. Sikap perwira ini agaknya menjadi menarik karena ia hadir bukan semata sebagai atasan yang haus hormat dari bawahannya, ia justru kadir sebagai seorang atasan yang penuh kasih dengan memperhatikan apa yang menjadi kesultan dari bawahannya. Sikap macam inilah yang menjadi begitu jarang kita temukan. Saking sibuknya kita; kita menjadi lupa terhadap kebutuhan dan penderitaan orang lain.

Semoga kita juga dapat meneladan sikap pewira yang baik hati dengan mau peduli pada kesulitan dan kebutuhan sesama. Amin.