Para Nara Sumber (contributors):
Romo Antonius Galih Aryanto is currently studying theology at the doctoral program at Jesuit School of Theology in Berkeley, California. After finishing his B.A. from St. Paul Seminary in Yogyakarta, Indonesia, he was ordained as a diocesan priest of Purwokerto, Indonesia on July 24, 2002. For four years, Father Galih taught at St. Peter Canisius Seminary in Indonesia. He studied at Ateneo University in Quezon City, Philippines in 2006-2007. Fr. Galih holds the Licentiate degree in Biblical study from Boston College in 2010. In part of his doctoral program, He joined the Junior Scholar Program for theological research in Tantur Ecumenical Institute, Jerusalem, Israel from December 2012 – February 2013. Currently, Fr. Galih serves St. Jerome Parish, in Oakland Diocese – CA, and the Indonesian Community in San Francisco and Bay Area while studying at Berkeley.
Romo Lusius Nimu , SSCC is a member of Indonesian Province of the Congregation of the Sacred Hearts of Jesus and Mary (SS.CC). He was ordained at St. Damian Parish in Batam, Indonesia on May 29, 2003. After ordination, he worked at St. Michael Parish in Bandung for four years as parochial vicar. In 2008, he was sent to Hawaii by his provincial to help the SS.CC of U.S. Province. In Hawaii, he worked at St. Augustine by-the-sea Parish for six years. Currently, he is assigned as a formator for a student of SS.CC of U.S. province who is studying for priesthood at the Jesuit School of Theology in Berkeley, California. At the same time, he is completing his master’s degree in Marriage and Family Therapy at Chaminade University in Honolulu, Hawaii
- Romo Raymundus Bhia Wea, SVD
- Romo I Wardi Saputra, SJ
lahir di Sleman, Yogyakarta. Dia menjalani Novisiat Yesuit di Girisonta, Jawa tengah selama dua tahun: 1977-1979. Pendidikan Filsafat dijalaninya di STF Driyarkara, Jakarta tahun 1980 – 1984. Setelah Filsafat, dia diutus untuk melakukan Tahun Orientasi Kerasulan di Keuskupan Agung Semarang sebagai Pembina para guru Katolik di KAS selama 2 tahun.Tahun 1986 – 1990 dia menyelesaikan pendididikan program Master Teologi di Loyola School of Theology, Ateneo de Manila. Setelah ditahbiskan imam pada tg.30 Juli 1990, dia diutus untuk berkarya melayani umat di Paroki St Yusup, Semarang. Karya pastoral di Paroki tidak lama; karena tahun 1992 ia diutus untuk berkarya membina para frater dan bruder novis di Novisiat Yesuit di Girisonta, Jawa Tengah. Perutusan ini dijalaninya hingga 1998. Sebelum itu, dia menjalani Tersiat Yesuit yang sebagian programnya dilakukan di Roma dan Tanah Suci.
Selepas dari Novisiat Girisonta, Rm Wardi dikirim ke Myanmar, sebuah negara yang sejak tahun 1960 terisolasi dari dunia luar karena dikuasai oleh junta militer. Di Myanmar dia mengawali misi Yesuit sekaligus membuka Novisiat Yesuit di negara militer itu. Dia mengakhiri karya pelayanan di Myanmar pada pertengahan tahun 2010. Mungkin karena terlihat kelelahan, Rm Wardi kemudian diminta melakukan Sabbatical di Berkeley, California. Meskipun rencanananya dia kembali ke Myanmar, rencana ini dibatalkan karena alasan kesehatan. Dia kemudian melayani umat di paroki Katedral Jakarta tahun 2012 – 2015. Tidak lama kemudian, Rm Wardi pindah ke Klaten, Jawa Tengah sebagai Direktur Panti Semedi Retreat Center. Sejak 2018 dia menjadi anggota staff Seminari Tinggi St Paulus Kentungan, Yogyakarta.
- Romo Yori Soda Nango, SVD
Romo Yori Soda Nango, SVD adalah seorang Putera Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Pastor yang sering disapa Yori ini, lahir di Kupang, 22 April 1985. Sesudah Mengenyam pendidikan dasar di Ruteng, Manggarai, dia melanjutkan studi ke Seminari Menengah Pius XII Kisol di Kabupaten Manggarai Timur (1997-2003). Menamatkan Studi sekolah menengah, dia memilih untuk menjalani panggilan menuju imamatnya dalam Serikat Sabda Allah (SVD). Dia berangkat ke novisiat St. Yosef Nenuk di Timor (2003-2005) dan mengikrarkan kaul pertama di Nenuk, Atambua. Sejak tahun 2005 sampai 2009, dia melanjutkan studi filsafatnya di Sekolah Tinggi Filsafat Katolik di Ledalero, Maumere. Dia kemudian menjalani karya pastoral sebagai frater pembina asrama untuk anak-anak binaan para suster Pengikut Yesus di Lewoleba, Lembata. Di sana dia sekaligus dipercaya untuk mengajar Bahasa Inggris. Setelah menyelesaikan tugas pastoralnya, dia kembali ke Ledalero pada awal tahun 2011. Pada Agustus 2011, dia mengikrarkan kaul kekalnya dalam Serikat Sabda Allah. Dia mengambil studi Master teologinya dari bulan Agustus 2011- April 2013. 2 Juni 2013 adalah waktu yang selalu dia ingat saat dia ditahbiskan sebagai diakon. Setelah menjalani praktik diakonat selama beberapa bulan di paroki St. Yosef Detusoko, Ende, dia ditahbiskan menjadi imam pada 23 Oktober 2013 di paroki St Yosef Pekerja Penfui Kupang oleh Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang. Setelah menanti setahun lebih, dia akhirnya diutus kongregasinya untuk menjadi misionaris di Amerika Serikat, California, Provinsi SVD Amerika Barat pada April 2015. Kini ia melayani umat Allah sebagai pastor pembantu (parochial vicar) di paroki St. Kateri Tekakwitha, Banning-Beaumont, California.
†In Memoriam Romo Aluysius Maria Ardi Handojoseno, SJ (May 24, 1969- April 8, 2017) was born in 1969 in Tegal, Central Java, Indonesia. He is an alumnus of the Jesuit School, Loyola College, Semarang, and he received his Bachelor Degree in Electrical Engineering from ITS Surabaya.He joined Society of Jesus in 1998 after working for a couple of years as a lecturer at Widya Mandala Catholic University Surabaya. He did his Philosophy in STF Driyarkara Jakarta, his regency as a Campus Minister and a lecturer in Sanata Dharma University Yogyakarta. Then he was sent to Melbourne to do his Theology in the United Faculty of Theology. After his ordination in Yogyakarta in mid 2008, he worked as an assistant parish priest in the parish of St Anne, Jakarta.In preparation for his future ministry back at Sanata Dharma University, Fr Ardi came to Sydney and obtained his Master of Engineering at UTS. He is now working on his PhD while happily sharing community life and celebrating the sacraments with the Jesuit Community in the Parishes of Our Lady of the Way, North Sydney
Romo FX. Sulistya Heru Prabawa, O.Carm (just call him Sulis) is a Carmelite. He was born on March 18, 1978, in Jogjakarta. He finished his elementary and secondary studies in Jogja. Afterward, he continued his study at Stella Maris Minor Seminary in Bogor, West Java. After finishing his education at Stella Maris Seminary, he joined to the Carmelite Order in Batu, Malang, East Java in 1998. He took his simple vows in 2000. Afterward he took his diploma in philosophy at STFT (Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi) Widya Sasana, in Malang. After that he did his internship in Lodalem Parish, Southern of Malang. After finishing his internship he back to Malang for continuing his post graduate program which is Master in Theology. In 2005 he did his solemn vows. He finished all his studies in 2006, and after that he moved to Jogjakarta volunteering himself at DED (Dinamika Edukasi Dasar) as an elementary school teacher at SDK Mangunan (an elementary school built by Romo Mangun). By the end of the program he back to Malang in 2007 to be ordained as a priest. Right away after ordination he got assignment as an assistant priest in Curahjati, Banyuwangi. For a year and a half he did ministry there, and finally back to Malang in 2009, preparing himself for continuing his studies in the USA, at Washington Theological Union (WTU). He took programs called Carmelite studies and Spiritual Direction. He finished his studies at WTU in 2012 and back to Indonesia. Currently he is working at Carmelite Novitiate as associate novice master.
Romo Aloysius Didik Setiyawan CM , lahir di Magetan, Jawa Timur. Mulai menjalani pendidikan di seminari pada tahun 1993 di seminari Menengah St. Vincentius de Paul, Garum, Blitar. Setelah lulus seminari menengah, ia bergabung dengan CM ( Konggregasi Misi ) dan menempuh pendidikan Theology dan Filsafat di STFT Widya Sasana, Malang. Pada tanggal 15 Agustus 2002, ditahbiskan menjadi imam di Gereja Katedral Surabaya. oleh Mgr Hadiwikarta Pr (Almarhum). Dari tahun 2002-2012 melayani dibeberapa tempat yaitu seminari, paroki, dan karya sosial. Pada tahun 2012 -2016, menerima perutusan untuk melayani Komunitas Katolik Indonesia di Philadelphia dan saat ini bertugas di Indonesia
- Romo Alex Sila, SVD Romo Alex adalah anggota Serikat Sabda Allah (SVD – Societas Verbi Divini) provinsi USA West (USW). Februari 2011 tiba di California. Sebulan kemudian ke Epworth, Iowa untuk belajar ESL. Pada 1 Oktober 2009, ia ditahbiskan di paroki St. Filomena, Mena, Keuskupan Atambua, Timor Barat, bersama duapuluh temannya yang lain. Sesudah tahbisan diakon dan imam, sambil menanti visa, membantu selama lebih dari setahun di paroki St. Thomas Morus Maumere, Flores. Ia menyelesaikan studi filsafat dan teologi di Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero, Flores (2002-2009). Selama setahun (2006/07) menjadi guru/pendamping asrama di seminari kecil setingkat SMP di Seminari St. Yohanes Maria Vianney, Saumlaki, Maluku Tenggara Barat. Pertama kali bergabung dengan SVD ketika memulai program novisiat selama dua tahun di Novisiat Sang Sabda Kuwu, Manggarai (2000/02). Seminari menengah diselesaikan di Seminari Menengah St. Maria Immaculata Lalian, Belu (1996-2000). Ia lahir disebuah kampung kecil bernama Aplal, di bawah kaki gunung Mutis, Timor Barat, pada 30 Mei 1979. Selama setahun terakhir masih membantu di Inland Empire sebagai parochial vicar di St. Matthew Church, Corona, Keuskupan San Bernardino, California.
Romo Antonius Gigih CM, dilahirkan tgl 5 Juli 1974, berasal dari Paroki St. Yosef Ngawi. Menerima tahbisan imamat tgl 22 September 2004 di Gereja Kelahiran Santa Perawan Maria, Kepanjen, Surabaya. Perutusan yang pertama adalah menjadi pastor rekan di Paroki Kristus Raja, Surabaya. Selanjutnya diutus mengikuti program pembinaan formator seminari di Manila selama 2 tahun. Setelah itu selama 4 tahun, bertugas di Seminarium Internum (novisiat) CM, di Malang. Di bulan september 2013, menerima perutusan sebagai formator di Seminari Tinggi CM, Kamerun-Afrika. Selanjutnya awal september 2015, memulai perutusan baru untuk belajar Teologi di Paris.
- Romo Peter Prasetyo Yuwono MSF
- Romo Johanes Juliwan Maslim SCJ
- Romo Nana Justinus Sujana OSC
- Romo Fransiskus Santoso SVD
Romo Samuel Nasada OFM, melanjutkan pendidikannya di Amerika Serikat setelah lulus dari SMA Kanisius Jakarta. Di sana dia mengambil jurusan Industrial Engineering di Oklahoma State dan Georgia Tech. Setelah bekerja selama enam tahun sebagai Industrial Engineer di daerah Los Angeles, dia mulai aktif di prayer group, choir, dan kegiatan-kegiatan lain di Mudika LA. Lama-lama ia pun tertarik untuk menjadi imam dan tahun 2009 bergabung dengan ordo Fransiskan (OFM) Provinsi Santa Barbara yang meliputi Washington, Oregon, California, dan sebagian Arizona. Ia sekarang sedang menjalani tahun kedua Teologi di Fransiscan School of Theology, Berkeley.
Romo Valentinus Bayuhadi Ruseno, OP berasal dari Kota Bandung, Jawa Barat. Mengalami pendidikan di seminari menengah Mertoyudan tahun 2002 sampai 2006. Setelah pendidikan di seminari menengah, Romo Bayu diterima di Ordo Pengkhotbah atau biasa dikenal juga dengan Ordo Dominikan. Romo Bayu baru saja menyelsaikan program Licentiate in Sacred Theology – Master of Arts in Biblical Studies di Universitas of Santo Tomas, Manila.
- Romo Yusuf Widiarko berasal dari Sragen, Jawa Tengah. Pendidikan calon imam dimulainya dari Seminari Menengah St. Petrus Kanisius, Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah (2006-2010). Lulus dari Seminari Mertoyudan, ia masuk Tahun Orientasi Rohani Santo Agustinus (TORSA) Tegal, Jawa Tengah sebagai calon imam diosesan Keuskupan Purwokerto. Sejak 2011, ia belajar filsafat dan teologi di Fakultas Teologi Wedabhakti Universitas Sanata Dharma dan tinggal di Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan, Yogyakarta. Saat ini, ia sedang menjalani studi Program Imamat di tempat yang sama.
- R
omo Yoseph Didik Mardiyanto, lahir di Muntilan pada 19 Maret 1990. Menjalani pendidikan di Seminari Menengah Mertoyudan pada tahun 2005-2009. Setelah lulus seminari menengah, bergabung dengan calon imam diosesan Keuskupan Agung Semarang dan memasuki Tahun Orientasi Rohani Jangli pada tahun 2009-2010. Kemudian menempuh pendidikan filsafat dan teologi di Fakultas Teologi Wedhabakti (FTW) di Yogyakarta, pada tahun 2010-2014. Setelah menjalani masa Tahun Orientasi Pastoral di Paroki St. Perawan Maria di Fatima (2014-2015), Sragen; serta tahun perutusan di kantor pusat Berkhat Santo Yusup (BKSY) Jakarta (2016-2017), sekarang ini sedang menyelesaikan program studi Lisensiat di Fakultas Teologi Wedhabakti (FTW) Yogyakarta.
Romo Ia Indra Pamungkas , panggilan Romo Ia .Menjalani pendidikan di Seminari Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan, Magelang tahun 2006-2010. Lulus dari Seminari Mertoyudan, melanjutkan formatio calon imam di Tahun Orientasi Rohani St. Agustinus (TORSA) Tegal pada tahun 2010-2011 sebagai calon imam diosesan Keuskupan Purwokerto. Sejak 2011 belajar filsafat dan teologi di Fakultas Teologi Wedabhakti (FTW) Sanata Dharma dan tinggal di Seminari Tinggi St. Paulus Kentungan, Yogyakarta. Menjalani Tahun Orientasi Pastoral (TOP) di Seminari Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan Magelang (2015-2016). Hingga sekarang, sedang menjalani studi Program Imamat di FTW dan tinggal di Seminari Tinggi St. Paulus Kentungan, Yogyakarta.
The Daughters of Carmel (DOC) nuns were first invited to the Bay Area by the Indonesian Catholic Community of Northern California (WKICU) in May 1998. Sr. Justini P.Karm (Superior General) and Agata P.Karm (Vice General) conducted an astonishing spiritual retreat to this community. Afterwards they decided to invite the nuns on a bi-annual basis. The DOC nuns also traveled to different parts of the United States to reach out to other Indonesian communities.In 2000, Fr. Yohanes Indrakusuma O’Carm (the Father Founder) came with a group of nuns to conduct other various retreats. This time, however, the DOC community was also discerning the Indonesian community’s invitation to build a branch in the United States. Soon, meetings were held with numerous Bishops throughout the regions in California.San Francisco would eventually become a promising site that the DOC would like to launch its ground breaking. Then, an initial meeting with Bishop John Wester of the Archdiocese of San Francisco was conducted in 2003. Soon after, in March 2005 another meeting in Vatican was held between Cardinal Levada (the Archbishop of San Francisco at that time) and Fr. Yohanes, accompanied with and through the courtesy of Fr. Mark Rubiano’s arrangement. With warm and opened hands the Excellency offered an invitation for DOC to branch out in the diocese. This process was realized through the works of the Emeritus Bishop Ignatius Wang. Bishop Wang visited the mother house of DOC in the village of Tumpang, East Java, as well as the monastery of the brothers of Carmelite Sancti Elijah (CSE) in Cikanyere, West Java, Indonesia in the Summer of 2007.After a long process of paper trails, the first sister of DOC finally arrived in San Francisco from Indonesia on the feast of St. Joseph, May 1, 2009. Thanks to the hospitality and generosity of Monsignor Michael Harriman, pastor of St. Cecilia Parish, the third floor of the St. Cecilia Convent was opened for the sisters as their residence. Today, the DOC, originating from San Francisco, continues their ministries to the United States and Canada. They conduct prayer meetings, Eucharistic adorations, retreats, and spiritual direction to anyone who ‘knocks” on their door.Site: Daughter of Carmel
- Sr Jacinta, Pkarm
- Sr. Theofila,PKarm
- Sr Priscilla,PKarm
- Sr. Salveregina, PKarm
- Sr. Aurelia, PKarm