Senin, 31 Mei 2021
Hari Raya Pesta Santa Perawan Maria Mengunjungi Elisabet
Zefanya 3:14-18
Yesaya 12:2-6
Lukas 1:39-56

Tahun 2003, ketika pemerintah Kuba memenjarakan 75 orang sebagai tahanan politik, para ibu dan saudara mereka melakukan protes. Setelah misa hari Minggu, mereka berjalan kaki menuju ke sebuah taman di Havana untuk berdemonstrasi. Mereka memakai baju putih sebagai lambang perdamaian, dan juga mencontoh para ibu di Argentina yang melakukan protes menuntut kembalinya anak-anak mereka yang hilang dalam konflik politik di tahun 70-an. Dalam semua gerakan ini, mereka menunjukkan besarnya nilai saling mendukung dalam situasi yang sulit.
Dalam cerita Injil hari ini, kita menemui dua perempuan yang masing-masing mengalami kesulitan yang unik.
Elisabet tiba-tiba mengandung di hari tuanya, setelah sekian lama merasa rendah diri karena tidak bisa memberikan anak pada suaminya. Dapat kita bayangkan bagaimana kompleksnya bagi seorang wanita berumur yang mengalami kehamilan dan semua efek sampingnya.
Maria, seorang yang belum pernah berhubungan tubuh dengan tunangannya tiba-tiba mengandung ketika seorang malaikat memberinya kabar bahwa dia akan mengandung anak Yang Mahatinggi. Dapat kita bayangkan bagaimana cemasnya seorang yang perempuan yang masih remaja menghadapi semua ini.
Injil tidak menceritakan apa saja yang dilakukan Elisabet dan Maria selama tiga bulan tinggal bersama. Tetapi dapat kita bayangkan bagaimana mereka saling membantu dan menghibur sehingga kesulitan yang mereka hadapi dapat dilalui dengan lebih mudah. Seperti para Damas de Blanco di Kuba, Elisabet dan Maria dapat mengatasi kesusahan secara bersama-sama.
Siapakah orang-orang dalam hidup anda yang bisa anda andalkan untuk berjalan bersama di dalam situasi yang sulit? Berterimakasihlah pada Tuhan karena telah mengirimkan mereka ke dalam hidup anda.