Jumat, 29 Januari 2021

Markus 4:26-34
Allah menaburkan Sabda-Nya ke bumi, melalui perantaraan para Nabi dan
puncaknya adalah melalui kehadiran Yesus Kristus. Kini Sabda tersebut telah
menjadi manusia, dalam diri Yesus Kristus. “Lihatlah Anak domba Allah, yang
menghapus dosa dunia.”(Yoh 1:29). Melalui kehadiran Kristus maka hadirlah
Kerajaan Allah di bumi, sebab dalam Kristus seluruh berkat dan keselamatan
dilimpahkan kepada manusia. “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus
yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam
sorga.”(Efesus 1:3). Dengan demikian Kerajaan Allah telah hadir dalam diri mereka
yang percaya kepada Kristus.
Dia rindu bahwa Kerajaan Allah terus bertumbuh dan berkembangan dalam
diri manusia. Namun sebelum bisa bertumbuh, maka Sabda Allah yang hidup ini
perlu diterima oleh manusia. Siapakah mereka yang siap menerima Kristus? Yaitu
mereka yang membuka diri dan percaya kepada-Nya. Sebelum manusia membuka
hatinya, Dia tetap akan ada di luar diri manusia. Oleh karena itu ketika Dia
mengetok pintu, perlu setiap orang membukakan pintu untuk menyambut-Nya.
“Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar
suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku
makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.”(Why 3:20).
Kehadiran Kristus mebutuhkan jawaban dari setiap orang yang dikunjungi-Nya.
Ketika seseorang membuka hati dan menerima Kristus, maka secara
bertahap Sabda-Nya akan mempengahui seluruh aspek yang ada dalam dirinya, dan
pada akhirnya akan berbuah dalam perbuatan-perbuatan yang baik dan benar.
“Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala
sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burungburung di udara dapat bersarang dalam naungannya.”(Mrk 4:32). Mereka yang telah
diperbaharui hidupnya oleh Kristus, akan menjadi saluran berkat-Nya bagi dunia.
Hidupnya manjadi terang dan garam bagi orang-orang disekitarnya.”Kamu adalah
garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada
lagi gunanya selain dibuang dan diijak orang.” (Mat 5:13). “Kamu adalah terang
dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.”(Mat 5:14).
Pengorbanan demi Injil adalah bagian dari hidup seorang yang mengikuti
Kristus. Di saat itulah, ia mengalirkan belas kasih Allah kepada sesama dan alam
ciptaan. Sebab dengan pengorbanan, ia melahirkan kehidupan dan harapan. Oleh
karena itu, tidak ada kebaikan, tanpa suatu pengorbanan. Ketika iman telah
berbuah dalam karya cinta kasih, maka hidup seseorang akan menjadi sarana dan
alat Tuhan untuk memberkati sesama. “Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di
dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman
kita menerima Roh yang telah dijanjikan.”(Galatia 3:14).

Paroki St. Montfort Serawai, ditulis oleh Rm. A. Didik Setiyawan, CM