
Tak banyak orang tahu kisah Ratu Esther. Seorang gadis Yahudi hidup di pembuangan Babilonia sekitar 500 tahun sebelum Yesus, dan berasal dari suku Benyamin. Sesudah kedua orang tuanya meninggal, Esther diadopsi oleh pamannya, Mardochai.
Kala itu Persia adalah kerajaan besar yang terbentang sepanjang India dan Iran dengan Rajanya Xerxes. Kala itu sang Raja marah besar karena istrinya Vasthi menolak hadir dalam undangan perjamuan makan para petinggi negara bagian. Raja menceraikan istrinya, dan memerintahkan para pegawai untuk mencari seorang gadis sebagai isterinya.Salah satu gadis yang dibawa kehadapan Raja adalah Esther. Kecantikan Ester mempesona Raja hingga Xerxes menjadikan dia istri.
Suatu kali paman Ester, Mardochai mendengar perkacapan orang-orang yang hendak memberontak di kerajaan Persia. Dia melaporkan pada Esther. Berita itu diteruskan pada sang Raja. Karena jasa Mardochai, dia diangkat menjadi pegawai kerajaan sehingga sang paman bisa tetap dekat dengan Esther.
Namun kehadiran Mardochai tak disukai oleh Aman, kaki tangan Raja Xerxes. Aman menemukan alasan untuk membunuh Mardochai karena dia melihat Mardochai tak membungkuk dan menghormat Aman, saat dia lewat di gerbang istana. Aman tahu bahwa Mardochai adalah seorang Yahudi. Karena kebenciannya, Aman ingin membunuh semua orang Yahudi yang berdiam di Persia, tak hanya Mardochai.
Ester berusaha menyelamatkan paman dan bangsanya dari kejahatan Aman. Esther mengundang Raja dan Aman dalam perjamuan makan. Esther tampil dihadapan Raja dan Xerxes amat bahagia melihat keangunan sang istri. Dia berjanji memberikan apapun permintaan Esther. Singkat kata, Esther mengisahkan kejahatan Aman dan usahnya untuk membunuh orang Yahudi. Akhirnya, Raja memerintahkan agar Aman digantung di tiang yang sebenarnya disiapkan untuk Mardochai. Raja juga mengeluarkan perintah pada setiap gubernur, memberi otorisasi orang Yahudi untuk membela diri bila ada penjahat yang akan menyerang dan mengancam hidup mereka.
Dalam kitab Perjanjian Lama, hanya ada 2 nama wanita yang dipakai sebagai judul kitab yaitu Ruth dan Ester. Dalam kitab Ester, kata “Yahwe” atau “Tuhan” tak pernah muncul sekalipun. Hanya ada kisah Ester yang berpuasa dan berdoa sebelum dia menghadap Raja untuk membela orang Yahudi. Puasa adalah sarana orang untuk menjadi dekat dengan Allah dan meminta perlindunganNya.
Kisa Ester menginspirasi orang Yahudi dan kamu wanita untuk berbuat sesuatu demi menyelamatkan orang lain. Tuhan bekerja dengan diam-diam. Itulah yang membuat kisah Esther tak memuat satupun kata “Tuhan”. Kalau anda punya waktu, bacalah kitab Esther ini, semoga menginspirasi kita untuk mendalami kisah perempuan pilihan Tuhan.