Header image alt text

indonesian catholic online evangelization

Perhatian kepada Orang yang Menderita

Posted by admin on October 31, 2014
Posted in Podcast 

poverty_india

Aku tetap bertahan di Irak!

Posted by admin on October 30, 2014
Posted in renungan 

??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Bacaan Phil 1:1-3

“Aku dapat saja pergi dari Irak, tapi aku ingin tinggal untuk melayani umatku.” Demikian yang dikatakan oleh seorang Seminaris asal Irak berusia 24 tahun, Martin Baani. Sesaat lagi Martin akan ditahbiskan Imam dan ia menjadi salah satu orang yang dipaksa meninggalkan kotanya dan dari keuskupannya oleh para teroris Islam pada bulan Agustus lalu.

Sebelum meninggalkan dusunnya sekitar beberapa kilometer dari Mosul, tanpa pikir panjang Martin berlari menuju Gereja Sant’Addài (Santo Tadeus dari Edessa/salah satu dari 70 rasul Yesus), dan lekas mengambil Sakramen Maha Kudus, beberapa dokumen resmi Gereja dan pergi menemui Pst. Thabet dan para Imam lainnya yang tengah menantikan dirinya. Mereka adalah umat Kristen terakhir yang meninggalkan kota berpenduduk 10ribu jiwa itu.

Sekarang Martin tinggal di Seminari Santo Petrus di Ankawa, wilayah Erbil, ibukota Kurdistan, bersama dengan ribuan pengungsi.

Di Seminari itu ada 27 orang Seminaris, hampir semuanya memiliki kisah pelarian diri untuk diceritakan. Dari 300ribu umat Kristen yang masih ada di Irak, sepertiga-nya dipaksa meninggalkan kota dan banyak yang hendak pergi keluar dari negara awal Kristenisme itu. Tetapi Martin berkata: ” Kita harus memperjuangkan hak-hak kita dan tidak boleh merasa takut!”.

Kisah Martin ini mengingatkan kita akan kecintaan Paulus pada umat di Philippi. Paulus berada dalam penjara, dan dia ingin sekali mengunjungi umat Philippi karena orang-orang Philippi telah membantu perjalanan misinya.  Paulus hanya dapat menulis surat pada umat dari penjara, dan sekarang surat itu kita kenal dengan sebutan Surat Paulus pada umat di Philippi. Kecintaan pada umat dan  Allah membuat para pewarta sabda mendapat kekuatan spiritual di saat melewati kesulitan dan tantangan hidup.

Doakanlah para imam, bruder, suster, serta para calon biarawan/biarawati agar mereka tetap menjaga panggilan untuk melayani Allah. Hari ini berdoalah 3x Salam Maria bagi mereka yang anda kenal dan butuh dukungan.

Kisah diterjemahkan oleh Shirley H/serayunet (Okt 30, 2014)

Murah Hati

Posted by admin on October 30, 2014
Posted in Podcast 

share

Cinta tak pernah usang

Posted by admin on October 29, 2014
Posted in renungan 

 

B0k9Jx8CEAECpK0 Bacaan: Luk 13:34-35

Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang ditutus kepadamu! Berkali-kali aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpukan anak-anaknya dibawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. sesungguhnya rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi. Tetapi Aku berkata kepadamu: “kamu tidak akan melihat aku lagi hingga pada saat kamu berkata, Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!

Di dalam restauran fastfood In&Out burger terlihat  seorang lanjut makan sendirian ditemani sebuah foto usang seorang wanita di depannya. Setelah kutanya dia, ternyata dia adalah foto istrinya yang telah meninggal 5 tahun lalu. Dia berkisah kalau mereka bertemu saat berusia 17 tahun. Mereka berpacaran, tapi tak lama kemudian terpisah karena dia ikut perang dunia ke II, sedangkan keluarga sang pacar ini berpindah tempat.

Dia memikirkan sang pacar selama ikut perang, katanya, “I am crazy in love!” Dalam perjalanannya ke California, dia bercerita kisah cintanya pada seorang tukang cukur kalau dia telah mencari sang kekasih lebih dari 10 tahun. Si tukang cukur tiba-tiba menelpon anaknya. Ternyata , anak perempuan ini sang tukang cukur inilah yang dicari si tentara. Sang gadis itupun juga mencari sang tentara selama hidup, dan tak pernah berpacaran walau tak menemukan si pacar…

Mereka telah menikah selama 55 tahun, sampai akhirnya sang istri meninggal tahun 2009. Sampai kini, sang suami selalu membawa foto mereka berdua, sembari dia makan burger di Eastbay, California.  Dia berkata, “saya seorang yang kaya, bukan karena harta tapi cinta. Katakan pada istrimu setiap hari kalau engkau mencintainya!”

Sampai hari ini (Kamis, 30 Okt 2014)  kisah cinta abadi ini menjadi populer di twitter, 8.500 orang telah “retweets”dan 13.200 orang say “I love it!”  Ternyata cinta sejati tak akan pernah luntur walau waktu terus bergulir tua….Semoga kita pun suatu saat menemukan cinta sejati kita yang tak pernah usai termakan usia…

Sama seperti Yesus yang selalu rindu mengumpulkan anak-anakNya di Yerusalem, meski anak-anak itu menolak..cintaNya tak pernah luntur sampai akhir.

Foto dan kisah diambil dari Foxnews: “Photo of elderly man eating lunch with picture of deceased wife goes viral” (Oct 29, 2014)

Modern Slavery

Posted by admin on October 29, 2014
Posted in renungan 

194856_564045126969850_569921216_o

Bacaan: Eph 6:5-9

Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati , sama seperti kamu taat kepada Kristus. Jangan hanya di hadapan mereka saja sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah, dan yang dengan suka rela menjalankan pelayanan seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia. Kamu tahu, bahwa setiap orang , baik hamba maupun orang merdeka kalau ia telah berbuat sesuatu yang baik, ia akan menerima balasan dari Tuhan. Dan kamu, tuan-tuan, perbuatlah demikian juga terhadap mereka dan jauhkanlah ancaman. Ingatlah, bahwa Tuhan mereka dan Tuhan mau ada di sorga dan Ia tidak memandang muka.

Malala Yousafzai masih di dalam kelas belajar kimia, saat ia mendapat telepon dari Swedia 10 Okt 2014 bahwa dia mendapatkan hadiah Nobel. Dialah remaja termuda dalam sejarah dunia, 17 th, yang menerima Nobel. Setelah mendapat kabar, ia tetap meneruskan sekolah seperti biasa, dan dia disambut teman sekelas serta gurunya untuk memberi ucapan selamat atas penghargaan ini. Malala akan berbagi hadiah Nobel dengan Satyarthi sebesar $ 1,2 juta.

Malala menyaksikan 25 juta anak di negaranya, Pakistan, tak bisa sekolah. Mereka berusia 5-16 tahun kebanyakan bekerja sebagai buruh atau membantu orang tua di rumah. Persoalan ini terkait pula dengan kelompok garis keras Islam yang melarang anak-anak perempuan bersekolah. Orang tua takut untuk menyekolahkan anak perempuannya. Malala tak tinggal diam, dia mengadakan gerakan “satu anak, satu pencil, satu guru – dapat mengubah dunia.”

Tidak hanya di Pakistan, persoalan anak-anak yang menjadi buruh juga mencuat di China. Tahun 2012 lalu, Foxconn, perusahan pembuat Iphone memperkerjakan anak-anak usia 15-13 tahun selama 16 jam/hari untuk membuat komponen Iphone. Mereka hanya dibayar  sekitar $300/bulan. Jangan-jangan, produk Apple yang kita pakai sekarang adalah bagian dari hasil buruh anak-anak di China ini?

Santo Paulus dalam suratnya hari ini menegaskan kalau hamba dan tuan harus sama-sama saling menghormati. Perbudakan di abad pertama adalah bagian dari kehidupan sosial yang tak pernah dinilai negatif. Namun Paulus memberi peringatan pada kedua pihak, hamba-tuan, untuk bertindak adil.

Semoga kita juga berbuat adil dan memberi hak yang semestinya pada orang-orang yang bekerja untuk kita: pembantu rumah tangga, bawahan, sopir, tukang, dan orang-orang kecil yang butuh bantuan kita untuk bisa mendapatkan upah.

Translate »