Pesta Santa Theresia dari Kanak-Kanak Yesus, Perawan, Pujangga Gereja dan Pelindung Karya Misi
Yes 66:10-14b; Mat 18:1-5
Hari ini, Gereja merayakan Pesta St. Theresia dari Kanak-kanak Yesus. Sepanjang hidupnya, Theresia menanamkan dalam dirinya kemurahan hati yang mantap dan kesetiaan yang teguh tak tergoyahkan untuk mencapai apa yang menyenangkan Tuhan. Hal ini dilakukan karena Theresia meyakini bahwa Allah menghendaki agar manusia mencintai Dia. Theresia melihat bahwa penyerahan diri merupakan cara dia untuk mencintai Tuhan yang mewujud dalam ketidaklekatan dan kebebasan yang akan mengantarnya ke Surga. Ia memilih jalan sederhana untuk mencapai kesempurnaan hidup, yaitu hidup layaknya seorang anak kecil, penuh cinta dan iman pada Allah, serta penyerahan diri yang total dengan hati gembira. Demi cita-citanya itu, ia melakukan hal-hal kecil dan kewajiban sehari-hari dengan penuh tanggungjawab. Pada tahun 1997, Paus Yohanes Paulus II mendeklarasikan St. Theresia sebagai Pujangga Gereja.
St. Theresia Lisiuex memiliki kecintaan yang besar pada misi. Kendati demikian, ia tidak pernah pergi ke tanah misi, bahkan hanya berbaring di tempat tidurnya karena sakit. Tetapi dalam segala keterbatasannya, Theresia berdoa bagi karya misi dan para misionaris di mana pun mereka berada. Untuk itulah, Santa Theresia diangkat menjadi santa pelindung para misionaris bersama Santo Fransiskus Xaverius.
Saudari-saudaraku yang dikasihi Allah, hidup St. Theresia sungguh mengejawantahkan sabda Yesus yang ada dalam Injil hari ini, “Barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga.” Sifat anak kecil yang dimiliki Santa Theresia mewujud dalam kesederhanaan, patuh, dan apa adanya. Kita diajak untuk seperti St. Theresia yang melakukan pekerjaan dengan sepenuh hati. Kita juga diingatkan bahwa kita semua dipanggil menjadi kudus, dengan melakukan apa yang dikehendaki Tuhan dengan setia, meski dalam hal-hal kecil, biasa, dan rutin.
Marilah kita mohon rahmat Allah dan bimbingan Roh Kudus-Nya, agar kita dengan penuh iman dapat menempuh jalan kecil St. Theresia, yakni melalui hal hal sederhana, biasa dan rutin dapat mengabdi Tuhan. Dan semoga niat kita senantiasa tidak berubah untuk melakukan kehendak Tuhan dan untuk tidak memiliki kehendak lain selain kehendak Allah. Mari kita, melalui perantaraan St. Theresia, secara khusus berdoa bagi para misionaris yang bekerja untuk mewartakan kabar sukacita dan Kerajaan Allah di mana pun mereka berkarya. Meskipun Theresia Lisiuex tidak pernah pergi ke tanah misi, bahkan hanya berbaring di tempat tidurnya karena sakit, ia diangkat menjadi santa pelindung para misionaris bersama Santo Fransiskus Xaverius. Dalam segala keterbatasannya, Theresia berdoa bagi karya misi dan para misionaris di mana pun mereka berada.
Tuhan memberkati!