Header image alt text

indonesian catholic online evangelization

Anak-anak juga merindukan keselamatan

Posted by admin on February 28, 2025
Posted in Podcast 

Fr. Gunawan Wibisono O.Carm

Audio Podcasst Link

Perkawinan itu bersifat abadi

Posted by admin on February 27, 2025
Posted in Podcast 

Fr. Gunawan Wibisono O.Carm

Audio Podcast Link

SETIA DALAM RENCANA ALLAH

Posted by admin on February 27, 2025
Posted in renungan 

Rm Yusuf Dimas Caesario

Ada sebuah kisah tentang seorang pria tua yang setiap hari duduk di bangku taman, memandangi foto istrinya yang sudah meninggal. Seseorang bertanya kepadanya, “Pak, mengapa setiap hari Anda datang ke sini hanya untuk melihat foto istri Anda?” Dengan mata berkaca-kaca, pria itu menjawab, “Karena aku telah berjanji untuk mencintainya selamanya, dalam suka dan duka.”

Kisah ini menggambarkan kesetiaan sejati, yang menjadi inti dari Injil hari ini. Yesus menegaskan bahwa perkawinan bukanlah sekadar kontrak duniawi yang bisa diakhiri kapan saja, tetapi bagian dari rencana Allah sejak awal:

“Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” (Mrk 10:9)

Pernikahan: Bukan Sekadar Ikatan Hukum, Tapi Rencana Allah

Orang Farisi mencoba menjebak Yesus dengan pertanyaan tentang perceraian. Mereka berpegang pada hukum Musa yang memperbolehkan suami menceraikan istrinya. Namun, Yesus membawa mereka kembali kepada rencana awal Allah: pernikahan adalah kesatuan yang tak terpisahkan, bukan sekadar kontrak sosial yang bisa dibatalkan sesuka hati.

Yesus mengajarkan bahwa cinta sejati adalah komitmen untuk bertumbuh bersama, bukan hanya bertahan saat keadaan nyaman. Pasangan yang menikah dipanggil untuk saling mengasihi, mendukung, dan bertahan dalam kesetiaan.

Kesetiaan Itu Tidak Mudah, Tapi Berharga

Di zaman sekarang, perceraian sering kali dianggap sebagai solusi cepat atas masalah dalam rumah tangga. Banyak orang lupa bahwa cinta bukan hanya soal perasaan, tetapi keputusan dan perjuangan.

  • Ada saatnya pasangan merasa bosan, lelah, atau kecewa.
  • Ada saatnya mereka diuji oleh masalah ekonomi, anak-anak, atau perbedaan karakter.
  • Ada saatnya mereka harus berkorban dan mengalah demi satu sama lain.

Namun, justru dalam kesetiaan melewati masa sulitlah, cinta sejati diuji dan dimurnikan. Kesetiaan itu ibarat emas yang ditempa dalam api, semakin diuji, semakin berharga.

Bagaimana Kita Menerapkan Pesan Ini?

  • Bagi yang sudah menikah: Jadikan perkawinan sebagai perjalanan iman. Jangan menyerah pada tantangan, tetapi berjuang bersama dalam doa dan pengorbanan.
  • Bagi yang masih mencari pasangan: Jangan hanya mencari yang “sempurna”, tetapi carilah seseorang yang bisa bertumbuh bersama dalam iman dan kasih.
  • Bagi kita semua: Kesetiaan tidak hanya dalam pernikahan, tetapi juga dalam setiap panggilan hidup. Sebagai imam, biarawan-biarawati, atau umat awam, kita semua dipanggil untuk setia pada Tuhan dan panggilan kita.

Penutup

Kesetiaan bukan hanya tentang bertahan, tetapi tentang memilih untuk mencintai setiap hari, bahkan ketika sulit. Semoga kita belajar dari kasih Tuhan, yang selalu setia pada kita, meskipun kita sering gagal dan jatuh.

“Tuhan, ajarilah kami untuk setia, seperti Engkau yang selalu setia kepada kami. Amin.”

Janganlah kita menyesatkan orang lain

Posted by admin on February 26, 2025
Posted in Podcast 

Fr. Gunawan Wibisono O.Carm

Audio Podcast Link

Akuilah dia mampu berbuat lebih baik

Posted by admin on February 25, 2025
Posted in Podcast 

Fr. Gunawan Wibisono O.Carm

Audio Podcast Link

Translate »