Fr. Gunawan Wibisono O.Carm
Posted by admin on October 31, 2024
Posted in Podcast
Fr. Gunawan Wibisono O.Carm
Posted by admin on October 31, 2024
Posted in renungan
Fr Gunawan Wibisono O.Carm
1 November 2024
Why 7: 9-14 + 1Yoh 3: 1-3 + Mat 5: 1-12
Lectio
Pada suatu hari ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya: “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.”
Meditatio
Siapakah para Kudus itu? Tentunya mereka ‘yang empunya Kerajaan Sorga’, sebagaimana dikatakan Yesus hari ini; termasuk juga mereka yang suci hatinya, mereka yang disebut anak-anak Allah, yang dianiaya oleh sebab kebenaran, dan juga mereka yang menerima upah besar di sorga’. Mereka tidaklah sedikit jumlahnya; mereka adalah orang-orang yang telah melalui pintu sempit (Luk 13), sebagaimana kita renungkan hari Rabu kemarin. Mereka adalah kumpulan besar orang yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Mereka sering menyanyikan lagu ‘keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!’ (Why 7).
Mereka adalah para pejuang hidup, yang memang menghayati imannya dengan benar. Mereka menghayati ucapan bahagia yang ditegaskan Yesus sendiri. Mereka adalah pejuang, karena mereka bukanlah orang-orang yang hidupnya berfoya-foya. Mereka itu miskin di hadapan Allah, yang tabah dalam dukacita, yang lemah lembut, yang lapar dan haus akan kebenaran, yang murah hati, yang membawa damai, yang dianiaya oleh sebab kebenaran, yang dicela, dianiaya dan yang difitnahkan segala yang jahat. Rasul Yohanes dalam kitab Wahyu menuliskan, bahwa mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
Mereka adalah orang-orang yang hebat.
Mungkinkah kita beroleh kesempatan tinggal dalam KerajaanNya bersama mereka, menjadi satu kumpulan besar dengan para Kudus? Ada, dan terbuka lebar kesempatan itu. Bukankah ‘oleh kasih Bapa kepada kita, kita adalah anak-anak Allah. Bukankah apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya?’ (1Yoh 3). Inilah peluang besar bagi kita menjadi orang-orang kudus, satu warga dengan para KudusNya. Tentunya kita nikmati peluang lebar yang dijanjikan Yesus Kristus sendiri.
Oratio
Yesus Kristus, kami bersyukur kepadaMu, atas peluang lebar yang Engkau berikan kepada kami menikmati sukacita ilahi bersama para Kudus. Engkau telah mengangkat kami menjadi anak-anak Allah. Semoga kami semakin berani mengimani sabda bahagia yang Engkau sampaikan kepada kami. Amin.
Contemplatio
‘Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga’.
Posted by admin on October 30, 2024
Posted in Podcast
Fr Gunawan Wibisono O.Carm
Posted by admin on October 30, 2024
Posted in renungan
Fr Ignatius Adam Suncoko
Hari Biasa Pekan Biasa XXX
Lukas 13:31-35
Segala sesuatu pasti ada resikonya. Termasuk menjadi orang baik dan berbuat baik pasti ada resikonya pula! Itulah yang terjadi dalam seorang pribadi Yesus.
Dalam sabda Tuhan hari ini, beberapa orang Farisi mendekati Yesus dan memperingatkannya: “Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau.” Beberapa orang Farisi ini nampaknya tahu akan nasib dan keselamatan yang akan terjadi dalam diri Yesus. Namun, Yesus menjawab mereka, “Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. Tetapi hari ini dan besok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem”. Disinilah Yesus bernubuat bahwa Dia, Sang Nabi, akan mati di Yerusalem.
Yesus berkata kepada mereka: “Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. Sesungguhnya rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kamu tidak akan melihat Aku lagi hingga pada saat kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!”
Yesus menyadari bahwa orang-orang Farisi tidak berada di pihak-Nya. Orang-orang Farisi berharap bahwa Herodes akan menyingkirkan para pengikut Yesus dari kehidupanNya. Sebab bagi orang Farisi, Yesus tidak hanya duri dalam hidup mereka, tetapi juga merupakan ancaman yang signifikan bagi kekuasaan dan kendali Herodes dan Orang Farisi atas orang-orang. Yesus tetap luar biasa, apapun resikonya bahkan kematiannya. Yesus tetap menjadi orang baik dan berbuat baik kepada siapapun. Yesus tetap pada misiNya yakni keselamatan bagi mereka yang percaya dan mengikutiNya. Mereka yang tercerai berai dan terluka akan dikumpulkannya dalam penyertaanNya.
Hari ini Yesus mengucapkan kata-kata yang penuh kasih ini kepada kita. Yesus rindu untuk mengumpulkan kita kepada-Nya, dekat dengan hatinya dan hidup dalam Dia. Menjadi peremenungan bagi kita: Apakah kita bersedia, apabila Yesus mengumpulkan kita untuk bersatu dengan Dia dengan segala resikonya? Apakah kita tetap dekat dengan Yesus atau menjauh dari Yesus, setelah tahu Resikonya bersama Yesus?
Kita perlu takut dan kuatir, kabar baiknya adalah bahwa Yesus selalu beserta kita, Dia tetap berjalan bersama kita setiap hari dan setiap saat dalam suka-duka hidup kita! Ya Yesus setia, sebab ada Cinta yang luar biasa! Sungguh anugerah yang menakjubkan menjadi milik kita! Mari kita mau tetap mencintai Yesus dan mengikutinya setiap hari berjalan bersamaNya. Tuhan Memberkati.
Posted by admin on October 29, 2024
Posted in Podcast
Fr Gunawan Wibisono O.Carm