Kisah Para Rasul 12:24-13:5a
Yohanes 12:44-50
Yesus berkata: “Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepadaKu, jangan tinggal di dalam kegelapan.”
Saudara-saudariku terkasih!
“Terang” dan “Gelap dan ataupun Kegelapan” merupakan suatu topik yang tak pernah selesai dibicarakan. Karena baik Terang maupun kegelapan selalu dihadapi oleh semua mahluk hidup, manusia, hewan maupun tanaman. Anda tentu punya pengalaman tersendiri kalau berada dalam kegelapan. Pelbagai perasaan yang timbul kalau kita berada dalam kegelapan, seperti takut, sumpek, gelisah, bingung dan bahkan kehilangan arah atau pegangan. Saya masih ingat ketika belum ada program “listrik masuk desa” di negara kita, pada malam hari masyarakat kita tidak pernah kehilangan akal kalau berjalan dalam kegelapan. Di kampung halaman saya sekarang ini, betapapun sudah ada listrik masuk desa, belum semua orang mempunyai lampu listrik di rumahnya; bahkan belum semua desa mempunyai penerangan listrik. Ketika saya masih kecil, hidup di desa yang tidak punya listrik, menghadapi kegelapan malam tidak menjadi suatu masalah; karena kalau berjalan di malam hari orang di kampung saya biasanya mempergunakan obor; penggunaan oborpun sudah boleh dibilang kaya karena bisa membeli minyak tanah. Tetapi kebanyakan orang mempergunakan sepotong kayu bakar yang sedang menyala atau membara, dan kayu itu digoyang-goyangkan selama dalam perjalanannya agar apinya tetap membara, bisa melihat jalan dan yang paling penting untuk bisa terhindar dari ular; karena ular takut akan api.
Bacaan kita hari ini, Yesus mengatakan bahwa Ia adalah Terang Dunia. Terang adalah hakekat dan symbol KeAllahan Kristus sendiri, Kristus dengan sangat tegas mengatakan: “Aku datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepadaKu, jangan tinggal di dalam kegelapan.” Saudara-saudari terkasih, bukan tidak mungkin bahwa masih banyak orang yang tidak percaya atau ragu-ragu menerima pernyataan Yesus diatas. Ada pula yang masih betah berada dalam kegelapan dunianya. Bahkan dengan penuh kesadaran masih mau menutup mata hati dan pikirannya untuk melihat Terang Kristus, takut kalau nanti harus lepas dari dan atau harus menyerahkan apa yang selama ini dipegang, dinikmati atau dianutinya.
Saudara-saudariku terkasih,
Sebagai orang beriman kita percaya bahwa di dalam kehidupan ini tidak ada satupun bentuk, pola dan gaya kehidupan yang sangat menjamin, membahagiakan dan menjanjikan seperti bentuk, pola dan gaya kehidupan dalam dan bersama terang Kristus. Namun Yesus juga tidak pernah memaksakan kehendakNya agar kita menerima dan percaya kepadaNya…“sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.” Pada bagian terakhir dari perikope ini dengan sangat jelas Yesus mengatakan: “Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataanKu, ia sudah ada kahimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.” Oleh karena itu kalau kita mengambil sikap ini dalam suatu bentuk penolakan terhadap pemberitaan Yesus, maka boleh dibilang kita dengan sadar telah membutakan mata hati, pikiran dan kesadaran kita akan kehadiran Kristus yang adalah terang dunia.
Pada kesempatan ini kita boleh bersyukur dan berterimakasih kepada Bapak di Surga yang telah mengutus Yesus PuteraNya kepada kita: Puji syukur dan terimakasih kepada Yesus yang adalah terang bagi kita, yang menyinari jalan kehidupan kita, yang telah mengangkat kita keluar dari lembah kekelaman dan yang bersedia tinggal di dalam hati dan kehidupan kita. Betapapun kadangkala kita masih juga menghindari terang cahaNya, namun cahaya Kristus masih lebih kuat dan membuat ular-ular yang berkeliaran dalam kegelapan kehidupan kita lari karena tidak tahan akan Terang Kristus; dengan demikian boleh dibilang bahwa Terang Kristus akan selalu menyejukkan dan menghantar kita untuk kembali ke dalam pelukan kasihNya. Itulah bukti Kasih, Pengampunan dan Belaskasih Allah kepada kita dan kepada semua ciptaanNya. Kita percaya bahwa tak ada kasih yang lebih besar daripada kasih Tuhan kepada kita.
Saudara-saudariku terkasih, berkat Rahmat Pembaptisan yang telah kita terima, kita telah menjadi anak-anak terang yang selalu berjalan bersama Yesus, di dalam Yesus dan dengan Yesus; dengan demikian kita juga boleh mengambil bagian untuk bisa meneruskan sinar kasih Kristus itu kepada sesama yang berada di sekitar kita, dalam komunitas kehidupan kita. Kita boleh berbangga untuk hidup sebagai anak-anak terang kalau kita bisa berlaku adil dengan mengutamakan martabat kehidupan yang telah Tuhan berikan kepada kita masing-masing. Semoga terang Krsitus yang kita jiwai akan selalu bersinar, ketika kita bisa memenuhi kebutuhan sesama kita yang lapar akan makanan, yang lapar dan haus akan perhatian dan kasih, menyemangati mereka yang telah putus asa dan tertekan. Semoga doa dan pelayanan kita hari ini boleh menjadi doa dan pengabdian dari anak-anak terang, terang yang telah kita terima dari Terang Kristus sendiri; dengan demikian melalui Terang Kristus yang hadir didalam diri kita boleh menyinari orang lain dan memuji dan memuliakan Bapak kita di Surga. Amin