Header image alt text

indonesian catholic online evangelization

Gelombang kehidupan menantang kita semakin percaya kepadaNya

Posted by admin on January 31, 2025
Posted in Podcast 

Fr. Gunawan Wibisono O.Carm

Audio podcast Link

Kerajaan Alllah hadir dalam setia tahapan hidup manusia

Posted by admin on January 30, 2025
Posted in Podcast 

Fr. Gunawan Wibisono O.Carm

Audio Podcast Link

Beriman Butuh Proses

Posted by admin on January 30, 2025
Posted in renungan 

Rm Yusuf Dimas Caesario O.Carm

Markus 4:26-34

Dalam Injil hari ini, Yesus mengajarkan tentang Kerajaan Allah melalui dua perumpamaan: benih yang tumbuh sendiri dan biji sesawi. Ia menggambarkan bagaimana Kerajaan Allah seperti benih yang ditaburkan, yang tumbuh dengan cara yang misterius, tanpa kita sadari. Juga, seperti biji sesawi yang kecil, tetapi kemudian menjadi pohon besar tempat burung-burung bersarang.

Dua perumpamaan ini mengajarkan kita bahwa rencana Allah sering kali bekerja dalam cara yang tak terlihat dan membutuhkan kesabaran. Tuhan yang menumbuhkan, kita hanya menabur dan merawat. Namun, sering kali kita ingin segala sesuatu instan—pekerjaan yang sukses, relasi yang harmonis, doa yang langsung terkabul, iman yang langsung kokoh, dsb. Kita lupa bahwa dalam kehidupan rohani, ada proses yang harus dijalani dengan sabar, tekun, dan setia.

Dunia Serba Cepat VS Cara Allah

Di zaman sekarang, kita terbiasa dengan sesuatu yang cepat: makanan cepat saji, internet super cepat, belanja online dalam hitungan menit. Kita sering kali menerapkan pola pikir ini dalam hidup beriman. Kita ingin doa-doa segera dijawab, pertumbuhan iman langsung terasa, perubahan hidup datang seketika.

Namun, Yesus mengingatkan kita bahwa Kerajaan Allah bekerja seperti benih yang tumbuh perlahan. Tuhan sering kali bekerja dalam keheningan, dalam proses yang tidak langsung terlihat hasilnya. Mungkin kita berdoa bertahun-tahun untuk seseorang, dan perubahan terjadi bukan sekarang, tapi bertahun-tahun kemudian. Mungkin kita melayani tanpa melihat dampaknya langsung, tapi Tuhan sedang bekerja dalam hati orang-orang yang kita layani.

Refleksi Pribadi

Apakah saya bersedia untuk bersabar dalam proses pertumbuhan iman saya dan orang-orang di sekitar saya?

Apakah saya percaya bahwa Tuhan tetap bekerja, bahkan ketika saya tidak melihat hasilnya secara langsung?

Dalam hal apa saya harus lebih tekun dan setia menabur, meskipun saya belum melihat buahnya?

Doa Penutup

Ya Tuhan, Engkau adalah Sang Penabur yang menumbuhkan benih iman dalam hati kami. Ajarilah kami untuk percaya pada proses-Mu, meskipun sering kali kami tidak melihat hasilnya secara langsung. Berilah kami kesabaran untuk bertumbuh dalam iman, harapan, dan kasih, serta kesetiaan ketekunan dalam melayani tanpa menuntut hasil instan. Semoga kami selalu percaya bahwa Engkau bekerja dengan cara yang lebih indah daripada yang kami bayangkan. Amin.

RENUNGAN: KAMIS 30 JANUARI  2025

Posted by admin on January 29, 2025
Posted in renungan 

Rm. Ignasius Joko Purnomo O.Carm

    Markus 4:21-25

Saudara-saudari terkasih dalam Yesus Kristus. Dalam kehidupan sehari-hari, kita memahami betul bahwa pelita atau lampu memiliki fungsi untuk menerangi. Oleh karena itu adalah tidak masuk akal jika seseorang menyalakan lampu lalu menutupnya dengan sesuatu yang menghalangi cahayanya. Sebaliknya, lampu harus ditempatkan di tempat yang tinggi agar sinarnya dapat menerangi seluruh ruangan.

    • Hari ini, dalam Injil Yesus menyampaikan perumpamaan sederhana tentang pelita kepada para murid-Nya berdasarkan pengalaman hidup sehari-hari. Ia berkata: “Orang memasang pelita bukan supaya ditempatkan di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian.” Perumpamaan ini mengingatkan kita akan panggilan kita sebagai murid-murid Kristus. Kita yang telah menerima terang iman dari Tuhan, tidak boleh menyembunyikannya hanya untuk diri kita sendiri. Jangan sampai kita menyembunyikan terang ini karena takut atau nyaman dengan hidup yang tertutup. Kita dipanggil untuk menjadi saksi Kristus dalam kehidupan kita sehari-hari, baik di dalam keluarga, tempat kerja, komunitas, maupun masyarakat luas. Terang ini bisa berupa kasih, kebaikan, kejujuran, dan kesaksian hidup kita.

    Untuk itu, para murid Yesus harus memiliki perhatiaan yang sungguh-sungguh dan terus bertumbuh dalam iman: merawat, memelihara, mengembangkan dan menghidupinya sebaik mungkin dalam hidup sehari hari.  Yesus mengajarkan bahwa orang yang dengan sungguh-sungguh menerima dan menghidupi firman Tuhan akan semakin diberi kelimpahan rahmat. Yesus berkata: “Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, ………” Jika kita setia mendengarkan, merenungkan, dan mempraktikkan ajaran Yesus, maka kita akan semakin bertumbuh dalam iman, kebijaksanaan, dan kasih. Hal ini bisa dianalogikan dengan seorang pelajar yang rajin belajar. Semakin dia berusaha memahami pelajaran, semakin dia bertambah pengetahuannya. Demikian pula dalam kehidupan rohani: semakin hati kita terbuka terhadap Tuhan, semakin kita akan menerima hikmat, sukacita, dan pemahaman yang lebih dalam tentang rencana-Nya bagi kita.

    Sebaliknya, jika orang menutup diri terhadap kebenaran, malas atau acuh tak acuh dalam mengembangkan imannya, lama-kelamaan ia akan kehilangan kesempatan untuk bertumbuh dalam rahmat Tuhan. Yesus berkata: “…….., tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil juga apa yang ada padanya.” Dengan kata lain, jika kita tidak berusaha memperdalam iman kita, maka iman kita akan melemah dan bisa hilang. Sama seperti otot yang tidak pernah dilatih akan menjadi lemah, demikian pula dengan kehidupan rohani, jika tidak dipelihara, lama-kelamaan akan layu dan mati.

    • Saudara-saudari terkasih. Yesus mengajak semua murid-Nya untuk tidak bersikap pasif dalam iman. Tuhan  memberikan kita rahmat-Nya bukan untuk disimpan atau disia-siakan, tetapi untuk dikembangkan. Kita dipanggil untuk:
    • Setia dalam doa dan sakramen, agar iman kita bertumbuh.
    • Merenungkan firman Tuhan dan menerapkannya, agar hidup kita semakin mencerminkan terang Kristus.
    • Membagikan iman dan kasih kepada sesama, sebab semakin kita berbagi kasih Tuhan, semakin kita akan mengalami kepenuhan hidup.

    Marilah kita mohon bimbingan Roh Kudus, agar kita semua dimampukan  menjadi murid yang tekun, menjaga api iman tetap menyala, dan dengan setia mengembangkan serta membagikan rahmat Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari.

    Kebaikan diri haruslah dibagikan kepada sesama

    Posted by admin on January 29, 2025
    Posted in Podcast 

    Fr. Gunawan Wibisono O.Carm

    Audio Podcast Link

    Translate »