Selasa, 1 Desember 2015
Yesaya 11:1-10
Mazmur 72
Lukas 10:21-24
Kitab Nabi Yesaya yang penuh dengan nubuat menjadi sangat populer bagi Gereja awal untuk diinterpretasikan sebagai bacaan Kitab Suci yang menubuatkan kedatangan Kristus ke dunia. Nabi Yesaya sendiri ketika menuliskan bagian ini mempunyai tujuan untuk memperingatkan bangsa Israel akan invasi kerajaan Assyria (Asyur) yang kuat. Di bab sebelumnya Yesaya menuliskan bahwa bangsa Assyria menjadi alat Tuhan untuk menghukum Israel yang tidak mengindahkan perintahNya. Akibatnya adalah kemenangan Assyria dan kehancuran Israel. Bangsa Israel akan diasingkan dan hanya sebagian kecil yang dapat kembali ke tanah air mereka.
Tetapi kehancuran dan pengasingan yang akan menimpa Israel bukanlah akhir cerita. Yesaya menggambarkan saat Israel akan dipulihkan. Dari ayat pertama dikatakan bahwa suatu tunas akan muncul dari batang Isai. Isai adalah ayah dari Raja Daud. Yesaya memberi pesan bahwa pemimpin idaman Israel saat itu akan muncul dari keturunan Daud, sebagai tanda bahwa Allah tidak lupa akan perjanjiannya dengan Daud bahwa keturunannya akan memimpin Israel sebagai raja yang adil. Gambaran tunas yang muncul dari batang juga menandakan kebesaran Tuhan yang bisa menumbuhkan sesuatu yang baru dari situasi yang tampaknya sudah mustahil dan membuat kita putus asa.
Dalam beberapa hari ke depan, bacaan pertama kita akan berasal dari Kitab Yesaya yang berisi tentang janji-janji Allah untuk memulihkan Yerusalem yang sudah melalui masa-masa gelap. Gereja dengan kebijaksanaannya memutuskan untuk menggunakan bacaan ini untuk memulai masa Adven karena inilah inti dari empat minggu sebelum masa Natal ini. Adven mengingatkan kita bahwa di masa yang kelam, di mana kekerasan, ketidakadilan, dan kejahatan seperti merajalela, Tuhan tidak meninggalkan kita dan menjanjikan untuk membawa kita melalui semuanya ini menuju masa yang damai, adil, dan sejahtera. Melalui Adven, kita berada dalam saat penantian, menunggu kehadiran Sang Terang yang akan bercahaya dalam kegelapan dan kegelapan tidak akan bisa menguasainya (Yohanes 1:5).