Header image alt text

indonesian catholic online evangelization

Santa Maria mengunjungi Elisabeth

Posted by admin on May 31, 2014
Posted in renungan 

Rm 12:9-16b

Luk 1:39-56

Kunjungan Bunda Maria kepada Elisabeth membawa berkat dan sukacita yang melimpah kepada Elisabeth. Bukan hanya Elisabeth merasakan sukacita tersebut, tapi juga anak yang dikandung Elisabeth, yaitu Yohanes.  Elisabeth karena Roh Kudus menyampaikan Salam kepada Maria: “ Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu”.  Elisabeth merasakan kehadiran Maria sebagai tanda kehadiran Allah sendiri yang menguatkan dalam hidupnya.

Maria terpilih menjadi alat dan sarana kasih Allah yang mengalir dalam keluarga Elisabeth dan bagi seluruh dunia.  Dan juga, Maria adalah ibu yang terpilih dari semua perempuan untuk melahirkan Sang Penyelamat, Yesus Kristus. Injil hari ini mengajak kita untuk semakin menghormati Bunda Maria dan menjadikan Bunda Maria sebagai Ibu kita sendiri dan teladan ketaatan iman. Karena Maria telah menunjukkan ketaatannya kepada kehendak Allah. Maria berani mengesampingkan kepentingan dirinya sendiri demi melaksanakan kehendak Allah. Maria sangat pantas kita hormati. Maria telah dipilih Allah sendiri untuk mengandung, melahirkan, merawat, menjaga Yesus ketika masih anak hingga dewasa. Bahkan Marialah pribadi yang setia mengikuti Putra-nya sampai di gunung Kalvari.

Oleh karena itu, tidak ada keraguan lagi untuk menerima Maria sebagai ibu yang menjadi panutan (teladan) dan perantara kepada putranya Yesus Kristus. Yesus sendiri sangat mengormati Maria sebagai ibu-Nya dan mendengarkan apa yang menjadi permohonannya, maka sudah layak dan sepantasnya kita menghormati Bunda Maria dan senantiasa juga mau belajar kepadanya ketaatan pada Allah, kerendahan hati dan cinta kasih.

Allah Maha Kasih, Engkau sangat baik kepada kami. Engkau telah memberikan seorang pribadi yang memberikan teladan ketaatan iman dan kerendahan hati lewat Bunda Maria. Kami ingin belajar untuk semakin baik dihadapan-Mu dan berani mewartakan kebaikanMu,  seperti yang ditunjukan oleh Bunda Maria.  Berkatilah kami, agar kami bisa mewartakan kasih Mu kepada sesama kami. Demi Kristus pengantara kami. Amin.

Berani Berkurban demi Kebaikan

Posted by admin on May 30, 2014
Posted in renungan 

Kis 18:9-18
Yoh 16:20-23a
Hidup setia kepada Kristus membutuhkan perjuangan, artinya untuk melaksanakan seluruh niat baik kita dalam melakukan yang benar dan yang baik, tidaklah tanpa tantangan dan kesulitan. Perjalanan untuk sampai pada kemuliaan sering kali sulit, menantang dan penuh pengurbanan.
Sebaliknya perjalanan yang menuju kebinasaan / dosa adalah lebih mudah dan menggaerahkan. Jalan menuju kebaikan dan kemuliaan sekalipun sulit dan menantang namun membahagiakan jika dilakukan dengan tulus dan penuh kepercayaan.

Semua yang baik dan mulia bisa terlaksana dan hal itu bukan suatu yang mustahil bagi orang yang percaya dan mengandalkan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus telah menunjukkan cara untuk sampai pada “Kemuliaan” yaitu rela mengurbankan Diri-Nya di atas kayu salib. Yesus mengajarkan bahwa duka-cita, derita, tangis (jalan salib) adalah cara dan jalan dipilih Tuhan untuk bisa mendapatkan keselamatan.

Yesus tidak menghindari dengan suatu pengurbanan demi sampai pada Kebangkitan-Nya. Kita bisa merenungan kisah perjalanan Yesus menuju Golgota bahwa sebelum sampai kebangkitan, Yesus harus memanggul salib dan disalibkan.
Oleh karena itu, kita diajak untuk tetap setia dalam situasi apapun dalam mengikuti Kristus. Jangan sampai iman kita goyah karena godaan-godaan dan himpitan kesulitan.Pada akhirnya orang-orang yang setia melalukan yang apa yang benar dan adil, yang layak dan pantas masuk dalam kemuliaan di Surga.

Tuhan Yesus terima kasih atas teladan dan kasihMu kepada kami. Kuatkanlah, agar kami siap untuk berani berkurban demi cinta-kasih dan kebenaran. Jangan biarkan kami terlena dengan kesenangan duniawi, agar dimana pun kami berada bisa mewartakan kebaikanMu dalam kehidupan. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami, Amin.

HARI RAYA KENAIKAN TUHAN

Posted by admin on May 29, 2014
Posted in renungan 

Kis 1:1-11

Mat 28:16-20

Sebelum Yesus naik ke Surga, Dia menyampaikan pesan kepada para murid-muridNya : “..Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.”  Pesan Yesus Kristus ini adalah Misi Yesus sendiri dan hal itu diteruskan kepada Gereja untuk memperjuangkannya.  Ada banyak tantangan yang harus kita hadapi untuk mewujudkan Misi Yesus Kristus ini.  Salah satunya adalah keberanian kita untuk siap menjadi pewartakan nilai-nilai Injil ; Iman, Harapan dan Kasih.

Bagaimana agar kita siap menjadi pewarta Kristus? Kita bisa menjadi pewarta jika berani berkurban, artinya tidak hanya mementingkan diri-sendiri dan mengejar keuntungan pribadi. Semangat / spirit untuk menjadi pewarta Kristus sangat diperlukan. Jika kita tidak memiliki semangat yang mendorong maka akan sulit sekali muncul keberanian untuk menjadi pewarta. Lebih aman dan nyaman kita mengikuti keinginan-keinginan yang menyenangkan dan ikut arus dunia saja.

Namun menjadi murid yang sejati Yesus tidak boleh kendor semangatnya dalam mewartakan Kristus. Mewartakan Kristus , bagaimana cara yang efektif?  Kita mendapatkan spirit/semangat berasal dari hubungan kita dengan Yesus Kristus (hidup rohani).  Maka jika kita mengabaikan hidup rohani, maka akan sulit muncul ketulusan hati untuk menjadi pewarta dan saksi Kristus.

Kristus bisa dikenal dari kesaksian hidup kita.  Jika hidup kita baik, adil, jujur, murah-hati, rendah-hati, sederhana, lembut-hati, penuh dengan cinta kasih dan pengampunan, maka dengan kesaksian hidup yang demikian, banyak orang akan terbuka dan kemudian percaya kepada Kristus.   Jika kita lebih senang hidup dalam tempurung egoisme, bagaimana kita bisa mewartakan Yesus Kristus ?

Tuhan Yesus, kami bersyukur atas panggilan untuk menjadi saksi-saksi Mu dalam kehidupan. Kami membutuhkan kekuatanMu untuk mengemban panggilanMu, semoga nama-Mu semakin dikenal dan percaya kepada-Mu. Demi Kristus pengantara kami, Amin.

TERBUKA PADA BIMBINGAN ROH KUDUS

Posted by admin on May 28, 2014
Posted in renungan 

 

Kis 17:15,22-18:1

Yoh 16:12-15

Dalam perjalanan hidup, tidak jarang kita merasakan kesulitan dan beratnya dalam menghadapi persoalan yang dihadapi.  Tidak jarang kita menghadapi kebinggungan dalam memutuskan dan memilih apa yang benar,adil, dan baik ditengah kehidupan yang penuh tantangan. Ditengah-tengah kehidupan yang banyak tantangan, kita membutuhkan Penolong yang membantu dan menuntun kita berjalan dijalan yang benar. Siapakah Penolong itu?

Kita membutuhkan Roh Kudus dalam kehidupan ini. Roh Kudus adalah penolong kita. Roh Kudus adalah Allah sendiri yang selalu membimbing pada kebenaran. Roh Kudus membuka akal budi kita untuk mengerti dan memahami kebenaran dan rencana Allah sendiri dibalik peristiwa yang terjadi.  Roh Kudus membantu kita memahami dan menerima realita tersebut dan kemudian memberikan kekuatan untuk tetap setia pada memilih jalan yang benar seturut kehendak Allah.

Jika kita tidak membuka hati pada karya Roh Kudus, kita bisa tersesat dan salah dalam menentukan pilihan. Gerak Roh Kudus ada dalam diri kita, maka agar peran Roh Kudus semakin kuat, kita perlu membuka hati dan percaya kepada-Nya. Persoalannya, apakah hati kita mau terbuka oleh kehadiran Roh Kudus?  Sering kali kekuatan materi dan kenikmatan duniawi begitu menggoda dan bisa mengendalikan dalam menentukan pilihan-pilihan kita daripada mendengarkan dan mengikuti bimbingan Roh Kudus. Semoga kini kita semakin menyadari bahwa kita membutuhkan pertolongan Roh Kudus dan mau dituntun oleh-Nya. Dengan demikian kita akan menerima berkat-berkat Nya.  Sebagai wujud keterbukaan pada Roh Kudus adalah kita setia memelihara hidup doa ditengah segala macam kesibukan.

Allah yang Maha Kasih, terima kasih atas penyertaan dan kasih yang Engaku anugerahkan kepada kami. KehadianMu membuat kami kuat dalam menghadapi tantangan hidup kami. Kami mau selalu membuka hati pada kehadiranMu agar kuasa dan kasihMu selalu membimbing kami. Demi Kristus Tuhan dan mengantara kami Amin.

 

Roh Kudus menyertai kita

Posted by admin on May 27, 2014
Posted in renungan 

.

Kis 16:22-34

Yoh 16:5-11

Setelah Yesus bangkit, Dia naik ke surge bersatu dengan Bapa di Surga. Dan kemudia Dia mengutus Roh Kudus untuk menyertai manusia. Maka dengan demikian kita mengenal Allah Tri Tunggal yang Maha Kudus yang senantiasa menyertai kita.  Dia tidak membiarkan manusia berjalan sendiri karena Allah menemani kita selalu. Roh Kudus yaitu Roh Kebenaran dicurahkan kepada kita untuk menguatkan,memotivasi untuk melakukan yang benar demi kemuliaan Allah. Kekuatan Roh Kudus membantu kita untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan di dalam masyarakat. Jika hanya mengandalkan kemampuan manusiawi saja, kita tidak akan mampu.

Semua ini bisa dimengerti dan dialami dengan iman. Jika kita tidak percaya, maka kita  tidak memahaminya dan tidak mungkin merasakan kekuatan dan kasih-Nya. Maka penting, semuanya dilandasi dengan iman. Kepercayaan / iman adalah pintu untuk masuk dalam Kerajaan Allah. Iman membuat kita mengerti kebenaran-kebenaran yang ditunjukkan Allah.  Dengan iman kita semakin mengerti bahwa Roh Kudus senantiasa menyertai kita setiap hari.

Allah Bapa yang Maha kasih, kami bersyukur atas pendampinganMu. Dengan Roh Kudus yang Engkau curahkan, kami semakin mengerti akan kasih Mu dan panggilan kami untuk menjadi saksi-saksi Mu di tengah-tengan dunia. Semoga Engkau berkenan senantiasa mendorong kami untuk selalu percaya dan setia kepada Mu, Demi Kristus Tuhan mengantara kami. Amin.

 

Translate »