Header image alt text

indonesian catholic online evangelization

Berharga

Posted by admin on January 31, 2016
Posted in renungan 

Senin, 1 Pebruari 2016

2 Samuel 15: 13-14.30; 16: 5-13a

Markus 5: 1-20

Hidup kita sungguh berharga. Karena begitu berharga maka Tuhan sangat mengasihi kita. Ia tidak pernah membiarkan diri kita menjadi sarang bagi kejahatan. Itulah yang kita lihat dalam penyembuhan orang yang kerasukan Legion – pasukan roh jahat. Tuhan melihat bahwa orang itupun anak Allah yang perlu untuk ditolong dan dikasihi. Yesus tidak ingin hidupnya yang begitu mulia dan berharga menjadi sia-sia karena dikuasai oleh roh jahat.

Setelah ia disembuhkan, orang itu ingin mengikuti Tuhan. Namun Tuhan melarang orang itu untuk mengikuti Dia. Tuhan ingin agar orang itu menjadi bukti dan pewarta belas kasih Tuhan. Kita masing-masingpun juga diutus oleh Tuhan. Pertama-tama kita diutus melihat karya-karya belas kasih Tuhan dalam hidup kita. Saat kita bisa melihat dan merasakan belas kasih Tuhan, saat itulah kita akan menjadi pribadi yang sungguh penuh dengan belas kasih. Hanya orang yang penuh dengan belas kasih yang mampu untuk berbelas kasih kepada sesamanya. Semoga kita pun mampu untuk berbelas kasih sebagaimana Tuhan juga telah berbelas kasih kepada kita. Amin. Tuhan memberkati.

Doa:

Ya Tuhan, bantulah kami untuk selalu menghargai kehidupan yang Engkau berikan kepada kami. Terutama ya Tuhan kami berdoa bagi banyak anak yang terlantar hidupnya karena kekurangan kasih sayang dari orang tuanya. Gerakkanlah hati kami ya Tuhan untuk mau menaruh belas kasih kepada mereka. Gerakkanlah pula ya Tuhan banyak orang agar mau peduli pada hidup mereka, karena hidup mereka sungguh berharga di hadiratMu. Amin.

BELAJAR UNTUK SELALU PERCAYA

Posted by admin on January 29, 2016
Posted in renungan 

2Sam 12:1-7a,11-17

Mrk 4:35-41

Yesus menegur kepada para murid Nya; “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” Membangun suatu kepercayaan ternyata tidaklah mudah bagi murid-murid Kristus. Sekalipun mereka sudah sering melihat kuasa Yesus dan mujizat-mujizat yang sudah dilakukan oleh Yesus, namun mereka masih merasa takut dan kuatir. Oleh karena itu Yesus menegur mereka.

Ketika kita mau percaya/beriman membutuhkan keberanian untuk berserah pada penyelenggaraan kasih Tuhan. Maka ketika kita berani berserah kepada Nya, Tuhan akan mengarahkan dan menuntun pada kebenaran dan keselamatan. Tantangannya adalah apakah orang berani untuk percaya/berserah kepada Tuhan? Hambatan terbesar adalah diri sendiri.

Ketakutan dan kekuatiran muncul karena orang kurang percaya kepada Allah yang mampu bertindak dan memberikan terbaik untuk hidupnya. Ketakutan menjadi hilang ketika orang mau percaya kepada Tuhan dengan sepenuh hati. Damai dan suka cita akan selalu dialami oleh mereka yang percaya kepada Tuhan Yesus. Tantangan hidup akan selalu ada, namun bagi orang yang beriman semuanya bisa dilewati dengan baik, karena kekuatan Tuhan turut berkerja di dalam dirinya.

Marilah berdoa

Allah yang Maha Kasih, kami serahkan hidup kami ke dalam tangan Mu. Engkaulah sumber kekuatan kami. Hanya kepadaMu kami bersandar. Kuatkanlah kami ketika harus menghadapi tentangan-tentangan hidup. Kami percaya kepada Mu, penyertaan Mu senantiasa tercurah kepada kami. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

BERTUMBUH DALAM IMAN

Posted by admin on January 29, 2016
Posted in renungan 

Ibr 10:19-25

Mrk 4:21-25

Tuhan menganugerahkan iman kepada kita bukan untuk disimpan sendiri, namun untuk dihayati agar bisa berbuah dan buahnya dibagikan keluar. Iman pada hakekatnya Allah yang hadir, yang kita hayati menjadi tumpuan dan pusat hidup kita. Allah adalah Kasih, maka iman mendorong kita untuk hidup dalam kasih dan kemurahan, sama seperti Allah adalah kasih dan penuh kemurahan. Jika orang berkata orang beriman namun hidupnya jauh dari kasih maka ia bukanlah orang beriman yang sebenarnya.

Semakin orang mewartakan imannya dalam perbuatan-perbuatan kasih maka rahmat dan kasih Allah semakin berlimpah. Sebaliknya jika orang hanya memikirkan dirinya sendiri rahmat dan kasih Allah semakin miskin. Tantangannya ketika orang mau berbagi kasih adalah diri sendiri yang terkadang kawatir kekurangan. Jika orang percaya kepada belas kasih Tuhan, orang akan terdorong untuk berbagi kasih.

Bagaimana agar iman bisa kuat dan berbuah dalam kasih? Iman membutuhkan perawatan. Cara merawat iman adalah dengan menjaga relasi yang personal dengan Tuhan Yesus. Semakin orang dekat dengan Tuhan Yesus secara pribadi, maka semakin kuat iman orang tersebut. Sebaliknya jika orang tidak merawat relasinya dengan Tuhan Yesus, maka iman pun akan tetap dangkal.

Marilah berdoa,

Tuhan yang Maha Kasih tambahkanlah iman kepada kami. Dengan iman tersebut kami bisa merasakan betapa Engkau mengasihi kami dan kami terdorong untuk berbagi kasih kepada sesama kami. Kuatkanlah kami selalu sebab Dikaulah tumpuan dihidup, kini dan semanjang masa. Amin.

Mencari Kebahagiaan

Posted by admin on January 27, 2016
Posted in renungan 

Saint Thomas Aquinas

Peringatan wajib Santo Thomas Aquinas

Dalam ajarannya tentang etika, Thomas Aquinas berpendapat bahwa tujuan dari seluruh tindakan manusia adalah mencari eudaimonia atau kegembiraan hidup. Kegembiraan dipahami sebagai keutuhan atau well-being, bukan hanya perasaan senang atau bahagia yang datang dan pergi. Untuk mencapai kebahagiaan orang perlu memiliki pengetahuan dan keutamaan moral yang membuat kita tahu apa arti sesungguhnya keutuhan hidup sehingga itu memotivasi orang untuk menggapainya.

Di sisi lain Aquinas juga yakin kalau orang tak akan pernah mencapai kebahagiaan penuh di dunia. Akhir dari kebahagiaan ada dalam kesatuan bahagia dengan Tuhan. Kesatuan ini tak mungkin dicapai hanya dengan usaha manusiawin saja karena manusia memerlukan Tuhan untuk mengubah kemanusiaan kita agar memiliki hakekat keilahian sehingga baru bisa bertemu dengan Tuhan.

Untuk mencapai kebahagian, manusia perlu memiliki 4 keutamaan kardinal. Keutamaan adalah kebiasaan hidup yang mengatur tindakan kita agar bekerja sebagaimana mestinya. 4 Keutamaan itu adalah bijaksana, keadilan, pengendalian diri, dan keberanian. Keempat itu disebut keutamana kardinal karena keutamaan lain ada tergantung pada 4 keutamana di atas.

Orang bisa bertindak dengan baik kalau memiliki kebijaksanaan. Menurut Aquinas, kebijaksanaan adalah kemampuan intelektual yang membuat orang bisa membuat penilaian yang sesuai dengan tujuan akhir yaitu kebahagiaan. Pengendalian diri berhubungan dengan kemampuan orang untuk tahu batas dan bisa berkata ‘cukup’, terutama dengan soal makanan, minuman, sex, dan kenikmatan lain.

Keberanian sebagai keutamaan diperlukan agar orang bisa menghadapi kesulitan dan ketakutan untuk melakukan apa yang baik. Keberanian membuat orang berani bertahan dalam situasi sulit demi mencapai tujuan akhir. Aquinas berpendapat kalau orang yang punya kehendak kuat tak akan mudah patah semangat dan lunglai karena stress dan kepedihan. Dia tak akan dikalahkan oleh rasa kecil hati.

Keadilan selalu berhubungan dengan sikap kita terhadap orang lain, terutama berkaitan dengan kehendak untuk memberikan apa yang menjadi hak seseorang. Ketika kita memberikan apa yang menjadi hak seseorang, kita bersikap adil. Ketika memberikan melebihi apa yang menjadi hak seseorang, kita bersikap murah hati. Yesus berkata pada para muridnya, “Jadilah murah hati, seperti Bapa adalah murah hati.”

Dosaku kok sama terus??!!!

Posted by admin on January 26, 2016
Posted in renungan 

Mark 4:15-17

Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka. Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira,  tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja.

Sambungan dari wawancara Paus “Year of Mercy”

Apa pendapat anda kalau seseorang jatuh pada dosa yang sama terus?

Paus menjawab, ” Kalau seseorang jatuh pada kesalahan dan dosa yang sama terus secara konsisten, itu tandanya dia tak tahu bagaimana harus mengoreksi diri, dan tak tahu bahwa dia telah jatuh pada kesalahan yang sama. Saya senang mendengarkan pengakuan dosa anak-anak. Dosa-dosa mereka tidak abstrak, mereka mengatakan apa yang telah terjadi. Mereka membuat kita tersenyum. Mereka tahu apa yang telah mereka lakukan dan itu salah.

Ketika kesalahan yang sama terus terjadi dan menjadi sebuah habitus/kebiasaan, kita tak bisa tumbuh lagi dalam kesadaran hidup bersama Tuhan. Hal itu seperti kita tak lagi sadar kalau kita punya kesalahan dan dosa, atau tak tahu kalau kita sakit dan terluka, dan membutuhkan penyembuhan.

Hal yang berbeda kalau orang mengaku dosa yang sama, namun dia menderita karena dosa-dosanya, tak merasa lagi bisa berdiri tegak di atas kakinya. Banyak orang yang rendah hati mengaku dosa, dan mereka jatuh lagi pada kesalahan yang sama. Hal yang paling penting di sini adalah menyesalinya, dan berdiri lagi, bukan diam menjilati luka yang ada.

Tuhan yang mahabaik mengampuni kita dan memberi kesempatan kita untuk membaharui diri dan memulai lagi. Dia mencintai kita apa adanya dan ingin kita berdiri lagi. Dia ingin mengangkat kita dan mengulurkan tangan atas kita. Inilah salah satu tugas Gereja untuk menolong orang agar sadar bahwa tak ada sesuatu pun yang bisa membuat mereka berhenti. Selama kita masih hidup, selalu ada kesempatan untuk memulai hal baru. Apa yang perlu dilakukan hanyalah membiarkan Tuhan Yesus mengampuni kita.

Translate »