Header image alt text

indonesian catholic online evangelization

Mencari Tuhan

Posted by admin on July 21, 2015
Posted in renungan 

(Peringatan Wajib Santa Maria Magdalena)

Bacaan I : Kidung Agung 3: 1-4a

Injil : Yohanes 20: 1.11-18

 

Penulis Kidung Agung (Song of Songs) dengan bagus sekali menggambarkan kebingungan seseorang yang mencari kekasih hatinya. Kekasih itu tak lain dan tak bukan adalah Tuhan sendiri. Orang yang sudah sedemikian dekat dengan Tuhan manakala mengalami kegelapan rohani akan sangat bingung mencari Tuhan yang seakan-akan lenyap begitu saja. Masing-masing dari kita pernah mengalami hal ini, yaitu merasa bahwa Tuhan tak pernah hadir dalam hidup kita. Tuhan hilang entah ke mana.

Hal serupa juga dialami oleh Maria Magdalena. Ketika ia melawat makam Tuhan Yesus ia tidak menyadari bahwa Tuhan telah bangkit. Tuhan telah mengalahkan maut dan hidup dengan badan serta situasi yang baru. Maria Magdalena tidak menyadari hal ini. Ia dapat mengalami ini karena ia begitu dekat dengan Tuhan dan ia ingin memiliki Tuhan Yesus bagi dirinya sendiri. Selain itu kesedihan yang sedemikian dalam membuat ia tidak menyadari bahwa Tuhan hadir sangat dekat dengan dirinya. Memang kesedihan, ketakutan, dan kegalauan yang berlebihan membuat kita tidak bisa sadar sepenuhnya. Kesedihan, ketakutan, dan kegalauan yang berlebihan juga membuat kita tidak bisa melihat Tuhan yang sebenarnya tak pernah jauh dari kita. Oleh karena itu bersama santa Maria Magdalena kita mohon kepada Tuhan agar Ia berkenan menguatkan hati dan jiwa kita agar tidak mudah larut dalam kesedihan, ketakutan dan kegalauan yang berlebihan dan dengan demikian kita dapat melihat serta merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Amin. Tuhan memberkati.

Doa:

Allah tujuan dan pangkal hidup kami, Engkaulah yang telah menciptakan dan membentuk kami dalam selubung rahasia rahim ibu kami masing-masing. Sejak dalam kandungan Engkau telah mengenal kami. Engkau telah mengetahui segala kelemahan, kekurangan maupun kelebihan kami. Maka kami mohon ya Tuhan, buatlah kami selalu menyadari akan setiap sisi kuat maupun lemah kami, sehingga kami mampu mengatasi setiap gejolak hati kami serta mengalahkan setiap kelemahan maupun ketakutan kami, dengan demikian kami selalu menyadari bahwa Engkau selalu hadir dan ada bagi kami dalam setiap langkah hidup kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Peran Murid Kristus

Posted by admin on July 20, 2015
Posted in Podcast 

mark6_34

Kekasih Tuhan

Posted by admin on July 20, 2015
Posted in renungan 

Bacaan I : Keluaran 14: 21. 15: 1

Injil : Matius 12: 46-50

 

Musa dan bangsa Israel dapat keluar dari Mesir dan bahkan membinasakan pasukan Mesir karena mereka adalah para kekasih Tuhan. Namun lebih-lebih lagi karena Musa adalah orang yang sungguh berkenan di hadapan Tuhan. Ia mempunyai hubungan yang baik dengan Tuhan. Setiap perkara dan setiap hal ia utarakan kepada Tuhan. Kedekatan dan sikap terbuka inilah yang membuat Musa menjadi orang yang dikasihi Tuhan. Allah selalu siap sedia untuk memberikan pertolongan bagi orang yang selalu terbuka dan dekat denganNya.

Tuhan kita Yesus Kristus juga mengingatkan kita sekalian bahwa hubungan kita dengan Tuhan harus dibangun di atas sikap percaya dan bukan hanya semata-mata karena kita merasa dekat dengan Tuhan. Tentu saja Tuhan akan memberikan apa yang kita minta bila Tuhan memang merasa bahwa kita layak dan sanggup mendapatkan karuniaNya. Tuhan tidak pernah memandang setiap latar belakang dari kita. Apa yang dilihat Tuhan dalam diri kita hanyalah kesanggupan kita untuk mendengarkan ajaranNya dan dapat memenuhi apa yang Ia minta. Bila ini terjadi dalam hidup kita maka kita ini layak untuk disebut sebagai kekasih Tuhan. Permintaan Tuhan tidaklah banyak dan aneh-aneh. Ia hanya minta supaya kita dapat mendengarkan Dia dan melaksanakan apa yang diperintahkanNya. Bila semua hal ini terjadi maka kita layak untuk disebut sebagai anak, saudara, dan ibu bagi Tuhan kita Yesus Kristus. Amin. Tuhan memberkati.

Doa:

Ya Allah Tuhan kami, bantulah kami untuk mampu mendengarkan firmanMu, setia merenungkannya dan mampu untuk melaksanakannya dalam hidup kami. Kami menyadari bahwa ada banyak halangan dan rintangan yang merisaukan kami dalam melakukan apa yang Kauperintahkan, namun bila kuasaMu ada dalam diri kami, maka tak ada sesuatupun yang mustahil bagi kami. Maka ya Tuhan, kami mohon kepadaMu, bantulah kami agar dapat menjadi tulus dalam mendengarkan dan melaksanakan firmanMu, demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Penyertaan Tuhan

Posted by admin on July 19, 2015
Posted in renungan 

Bacaan I : Keluaran 14: 5-18

Injil : Matius 12: 38-42

 

Ketika bangsa Israel keluar dari Mesir, mereka dipimpin oleh Musa. Dengan bagus sekali penulis Kitab Keluaran mengatakan bahwa mereka dipimpin oleh tangan yang terangkat, artinya tangan yang selalu mengarah kepada Tuhan dalam doa. Musa memimpin bangsa Israel diserati dengan doa-doanya yang selalu penuh harapan dan kepasrahan kepada Tuhan. Memang, doa yang tulus membuat kita akan selalu penuh dengan harapan dan kepercayaan kepada Tuhan. Doa yang tanpa pamrih justru menguatkan kita di saat-saat sulit. Musa telah membuktikan hal ini kepada bangsa Israel.

Namun alangkah sayang bahwa banggsa Israel di jaman Tuhan Yesus hidup tidaklah begitu percaya kepada penyelenggaraan Tuhan. Mereka meminta suatu tanda agar bisa percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Namun Yesus tidak memberi mereka tanda selain tanda Nabi Yunus, yaitu kematianNya. Apa yang dibuat oleh Tuhan Yesus ini sebenarnya mengingatkan kita sekalian bahwa iman yang kuat dan tulus sebenarnya tidak memerlukan sebuah tanda yang hebat ataupun heboh. Namun sering kali banyak orang mau percaya jika mereka melihat tanda yang mengherankan dan menghasilkan decak kagum. Tuhan tidak ingin kita jatuh dalam sikap seperti ini. Jika kita masih bisa bangun dari tidur dan bisa bernafas kembali sebenarnya itu adalah sebuah tanda bahwa Tuhan masih memberi kita hidup. Sebenarnya ada banyak hal yang dapat dan harus kita syukuri, namun sering kali kita tidak peka sehingga dalam hidup ini kita masih menuntut tanda dari Allah. Semoga tanda-tanda kecil dalam kehidupan kita mampu kita syukuri sehingga kita bisa melihat keajaiban Tuhan dalam hidup kita. Amin. Tuhan memberkati.

Doa:

Ya Tuhan, Allah kami, Allah Abraham, Allah Isakh, dan Allah Yakub. Engkaulah Allah yang hidup, Tuhan yang selalu menyertai kami. Celikkanlah mata batin dan mata kami, bukalah telinga kami dan batin kami agar mampu melihat dan mensyukuri setiap tanda kehadiranMu dalam hidup kami, bahkan yang paling kecil sekalipun. Dengan demikian ya Tuhan, hati kami selalu dipenuhi dengan rasa syukur, sehingga sukacitaMu selalu hadir dalam hidup kami. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

Matius. 12:14-21

Posted by admin on July 18, 2015
Posted in renungan 

 

Lalu keluarlah orang-orang Farisi itu dan bersekongkol untuk membunuh Dia. Tetapi Yesus mengetahui maksud mereka lalu menyingkir dari sana. Banyak orang mengikuti Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya. Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: “Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang.

Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap.”

Dalam kehidupan kita masing-masing, seringkali ada peristiwa penting atau point tertentu yang sungguh mengubah pandangan atau sikap hidup kita. Hal ini terjadi juga antara Yesus dan orang-orang Farisi. Pertentangan antara Yesus dan orang Farisi sampai pada situasi kritis dan tidak percaya. Pemimpin agama tidak lagi toleransi terhadap apa yang Yesus lakukan. Mereka menghakimi Yesus sesuai dengan kepentingan mereka masing-masing. Apapun Yesus katakan atau lakukan tidak ada yang benar dalam pandangan mereka. Konspirasi mereka tidak hanya menolak Yesus akan tetapi sampai mau membuuhNya.

Sebaliknya Yesus menghadapi situasi ini dengan berani dan tegar. Dia menggunakan krisis ini untuk mengajarkan para rasulnya pelajaran yang penting bagaimana menuju ke kerajaan Allah secara sukses dan menang. Salib adalah satu-satunya jalan menuju kebahagiaan kerajaan Allah.

Yesus mengajarkan para muridnya bagaimana bersikap terhadap Tuhan dan sesama. Yesus membawa keadilan melalui cinta ilahi. Dia tidak menyakiti yang lemah atau merendahkan mereka, sebaliknya Dia menunjukan sikap yang mau mengerti. Dia tidak membiarkan mereka yang ada dalam masalah, sebaliknya memberikan mereka peneguhan dan harapan. Kendati sudah tidak berpengharapan dan merasa tidak ada solusi dalam masalah, Yesus selalu siap untuk membawa kepulihan, kasih, harapan dan peneguhan.

Sebagai pengikut Yesus yang mau mengikuti jalan yang telah ditunjukkan Yesus, kita harus membuka hati kita kepada pengaruh Roh Kudus. Seluruh kehidupan dan kematianya Yesus mengajarkan kepada kita untuk mempunyai sikap hati yang selalu mengarah kepada kehendak Tuhan dalam bimbingan rencana ilahiNya. Hal ini menuntut kerja keras dari pihak kita. Yesus mengajak kita untuk terus memiliki sukacita ketika mengikuti Dia. Biarkan Yesus tetap menjadi sumber inspirasi yang tidak pernah hilang. Kendati banyak salib yang kita pikul, tetaplah tegar. Dengan melakukkan hal ini kita menunjukan dalam banyak kesempatan kita memikul salib kita dan mengikut Yesus. Inilah jalan kasih yang mengantarkan kita pada kebebasan sejati. Kebebasan yang dijanjikan kepada kita sebagai anak-anak kerajaan Allah.

Translate ยป