Header image alt text

indonesian catholic online evangelization

Sabtu 23 November 2019

Posted by admin on November 22, 2019
Posted in renungan 

Lukas 20: 27-40

Hari ini dalam Injil kita mendapati sebuah wejangan dari Yesus tentang kehidupan kekal. Lewat perjumpaanNya dengan orang-orang Saduki yang tak percaya akan kehidupan kekal Yesus menegaskan bahwa kehidupan kita di dunia ini tidak tanya berhenti saat ini. Masih ada kehidupan lanjutan yang menantikan kita. Kehidupan itu adalah kehidupan abadi. Dalam kehidupan abadi ini kita bersatu dengan Allah sang pencipta kita. Dalam kehidupan yang tiada akhir ini kita juga ikut merasakan kemuliaan Allah. Dari wejangan Yesus ini kita juga tahu bahwa hidup kita ini adalah sebuah perjalanan, sebuah perjuangan yang perlu untuk diperjuangkan dan dimaknai. Hidup kita tidak punya banyak arti bila hanya sekedar mengalir dan tidak menghasilkan buah dan buah utama ari perjuangan hidup kita adalah hidup abadi bersama dengan Tuhan yang menghasihi dan kita kasihi. Amin. Tuhan memberkati.

Jumat 22 November 2019

Posted by admin on November 21, 2019
Posted in renungan 

PW. St. Cecilia, Perawan dan Martir

Lukas 19: 45-48

Rumahku adalah rumah doa, namus kalian telah menjadikannya sarang penyamun. Sungguh keras pernyataan Yesus ini. Apa yang disampaikanNya bisa melukai banyak orang. Namun apa yang disampaikan Yesus ini adalah sebuah kebenaran karena pada masa hidupNya ia menjumpai rumah ibadat sebagai tempat perampokan, terutama perampokan atas diri orang-orang kecil dan lemah, dan juga orang-orang asing yang sebenarnya butuh pertolongan. Dalam konteks kita di jaman ini rumah doa bisa berubah menjadi rumah penyamun bila kita menggunakan rumah ibadah sebagai sarana untuk menebar kebencian dan juga amarah. Ajaran kebencian dan amarah adalah sebuah perampasan damai. Maka dari itu kitapun patut senantiasa berdoa kepada Tuhan agar dalam setiap rumah ibadah teutama dalam Gereja Kristus kita selalu mendapati damai, karena itulah ajaran yang disampaikan Yesus kepada kita. Amin. 

Kamis 21 November 2019

Posted by admin on November 20, 2019
Posted in renungan 

PW. ST. Maria Dipersembahkan Kepada Allah

Lukas 19: 41-44

Salah satu hal yang paling menyakitkan dalam hidup adalah saat orang yang kita kasihi menolak uluran kasih yang kita berikan. Demikian pula dengan Yesus. Ia begitu sedih mengalami penolakan oleh orang-orang yang Ia kasihi, yaitu orang-orang Yahudi dan lebih utama lagi orang-orang Jerusalem. Adalah sebuah berita umum bahwa Yerusalem merupakan sebuah kota di mana banyak nabi utusan Allah ditolak dan juga dibunuh di kota itu. Sebagian besar para nabi utusan Allah dikuburkan di Jerusalem. Tidaklah mengherankan bila hal ini sunggguh menyakitkan bagi Yesus. Para nabi itu datang untuk menyampaikan kasih Allah; hal yang sama juga dialami oleh Yesus. Ia pun juga ditolak oleh orang-orang Yahudi, orang-orang Jerusalem. Mungkin kitapun juga patut bertanya kepada diri kita masing-masing, apakah kita menerima kasih Allah atau sebaliknya menolak kasih Allah dalam kehidupan kita. Bersama Bunda Maria yang kita rayakan hari ini kita berdoa agar kitapun mampu menerima kasih Allah dalam kehidupan kita entah apapun bentuknya. Amin. 

Rabu, 20 November 2019

Posted by admin on November 19, 2019
Posted in renungan 

Lukas 19: 11-28

Dalam Dunia Perjanjian Baru 1 mina sama artinya pengan 100 Dinar, artinya upah seorang pekerja selama 100 hari, atau 3 setengah bulan. Dalam Injil yang kita dengarkan hari ini Yesus menceritakan sebuah perumpamaan yang mengisahkan seorang tuan yang mempercayakan hartanya kepada para hambanya. Masing-masing diberinya 10 mina, 5 mina dan 1 mina. Dengan mempercayakan hartanya ini tuan ini sungguh percaya kepada para hambanya. Dalam Dunia yang nyata mungkin tak ada seorang tuan yang mau mempercayakan hartanya yang sedemikian banyak kepada hamba-hambanya. Namun dari gambaran ini kita tahu bahwa Allah Bapa lewat Yesus Kristus telah mempercayakan harta itu kepada kita masing-masing. Harta itu tak lain dan tak bukan adalah keselamatan kekal yang diberikan Allah kepada kita. Setiap orang dipercaya oleh Allah untuk mengembangkan karya keselamatanNya. Apapun yang kita miliki entah banyak atau sedikit, entah besar ataupun kecil semua itu diberikan oleh Allah Bapa kepada kita dengan tujuan untuk meneruskan karya keselamatannya. Hal itu bisa kita lihat dalam kehidupan kita setiap hari. Tidak semua orang adalah orang yang berkecukupan harta benda. Ada yang hanya memiliki sedikit harta benda. Tidak semua orang adalah orang yang kemampuan intelektualnya super. Ada pula orang yang kemampuan intelektualnya pas-pasan. Namun semua yang kita miliki itu adalah sarana yang dapat kita gunakan untuk meneruskan karya keselamatan Allah. Oleh karena itu tidaklah benar bila kita membadingkan diri satu sama lain dalam hal kuantitas, karena ujung dari semua yang kita miliki adalah nutuk meneruskan keselamatan yang ditawarkan oleh Tuhan. Amin. Tuhan memberkati. 

Selasa 19 November 2019

Posted by admin on November 18, 2019
Posted in renungan 

Lukas 19: 1-10

Ia menumpang di rumah orang berdosa. Demikian kata orang-orang Yeriko saat Yesus melewati kota mereka. Mendengar pembicaraan bernada miring ini Yesus tidak jengah pun tidak mengubah pemikiranNya. Ia tetap mengunjungi dan singgah di rumah Zakeus. Niat nekat Yesus ini berbuah manis saat Zakeus dengan kebulatan tekadnya mau membagikan harta miliknya kepada orang-orang miskin maupun orang-orang yang dianggapnya telah ia bohongi. Perkenalan singkatnya dengan Yesus telah mengubah pola pikirnya. Perjumpaannya dengan Yesus telah mentransformasi pandangannya. Ia yang dulunya tertutup menjadi terbuka. Ia yang dulunya dianggap jahat menjadi baik, dan ia yang dulunya dianggap sebagai pemeras pada akhirnya menjadi penderma. Sungguh perjumpaan secara pribadi dengan Yesus adalah awal perubahan dalam kehidupan seseorang. Dari pengalaman Zakeus ini kitapun juga dapat belajar untuk mau mengenal Yesus secara pribadi, bukan karena Yesus itu baik, Yesus itu pengasih menurut kata orang, kata para guru agama, ataupun kata para teolog, namun karena kita sendiri mengalaminya. Sebaik apapun kata orang tentang Yesus itu tak akan memberi perubahan atas hidup kita bila kita tak mengenal Dia secara pribadi. Oleh karena itu baik bila kita meminta kepada Yesus untuk mampu mengenal Dia secara pribadi agar kitapun mapu mengalami perubahan dalam hidup kita. Amin.  

Translate ยป