Minggu Pertama Masa Adven [B]
3 Desember 2023
Markus 13:33-37
Kita memasuki masa Adven, dan tahun liturgi baru Gereja telah dimulai. Adven sendiri berasal dari kata Latin ‘Adventus,’ dan secara harfiah berarti ‘kedatangan.’ Berdasarkan Kitab Suci dan Tradisi, Gereja mengajarkan bahwa Kristus datang dua kali. Kedatangan-Nya yang pertama terjadi di Bethlehem sekitar dua ribu tahun yang lalu, dan kedatangan Yesus yang kedua akan terjadi pada penghakiman terakhir sebagai raja di atas segala raja dan hakim atas segalanya. Masa liturgi ini mengingatkan dan mempersiapkan kita untuk kedua kedatangan Yesus. Namun, ada kedatangan Kristus yang lain, yang juga disebut kedatangan Kristus yang ketiga. Apakah artinya? Dan, bagaimana kedatangan Kristus yang ketiga menghubungkan dua kedatangan lainnya?
Sebelum kita menjawab pertanyaan ini, kita akan merenungkan lebih dalam tentang hubungan antara kedatangan Kristus yang pertama dan yang kedua, karena bagaimana Yesus datang untuk pertama kalinya memberikan kita pelajaran yang sangat berharga untuk mempersiapkan diri kita bagi kedatangan-Nya yang kedua kali. Bagaimanakah Yesus datang untuk pertama kalinya? Dia dilahirkan oleh Maria, seorang perawan yang sederhana, istri Yusuf, seorang tukang kayu miskin. Dia bukan berasal dari keluarga Herodes yang berpengaruh atau dinasti Kaisar Romawi yang berkuasa. Dia lahir di tempat yang paling tidak layak, sebuah gua kandang yang kotor di Betlehem, dan bukan di istana kerajaan atau rumah sakit kelas satu. Dia dilahirkan sebagai manusia yang paling lemah, seorang bayi, dan tidak turun dari langit seperti superhero. Kedatangan-Nya yang pertama mengajarkan kita sebuah pelajaran berharga bahwa Yesus hadir di tempat yang paling hina, di antara orang-orang sederhana, dan pada saat-saat yang paling tidak terduga. Sebagaimana Yesus tiba di Betlehem secara tidak terduga, demikian juga, Dia akan datang pada saat-saat terakhir dalam kedatangan-Nya yang kedua.
Sebagaimana banyak orang gagal mengenali kedatangan Mesias yang pertama, kita juga mungkin gagal untuk bersiap-siap menghadapi penghakiman terakhir. Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk mengantisipasi kedatangan-Nya yang kedua? Kebenaran ini menuntun kita kepada “kedatangan Kristus yang ketiga”. Apakah itu? Kedatangan yang ketiga mengacu pada kedatangan dan kehadiran Yesus di antara kita dalam kehidupan kita sehari-hari, meskipun dengan cara yang tidak terduga. Pada masa Adven, kita mempersiapkan diri kita untuk kedatangan Kristus yang kedua dengan merefleksikan kedatangan-Nya yang pertama dan, dengan demikian, mengenali dan menyambut “kedatangan-Nya yang ketiga” dalam hidup kita. Semakin kita dapat menemukan Kristus dalam kedatangan-Nya yang ketiga, semakin kita dipersiapkan untuk kedatangan-Nya yang terakhir.
Lalu, apa saja manifestasi dari kedatangan Kristus yang ketiga?
- Yang pertama dan utama adalah Ekaristi yang kudus. Di sini, Yesus sungguh-sungguh dan benar-benar hadir, namun kita membutuhkan iman yang besar untuk menerima Dia, yang hadir dalam bentuk roti dan anggur.
- Dia juga hadir dalam kata-kata Kitab Suci. Gereja dengan teguh percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah dalam bentuk tertulis. Dengan membaca dan merenungkannya, kita berjumpa dengan Yesus yang berbicara kepada kita.
- Santo Paulus juga mengajarkan kepada kita bahwa Gereja adalah tubuh Kristus. Dengan demikian, berjumpa dengan Kristus tidak dapat dilakukan tanpa berjumpa dengan tubuh-Nya, yaitu Gereja. Namun, juga benar bahwa seringkali, adalah hal yang paling sulit untuk melihat Kristus di dalam Gereja karena beberapa anggota Gereja masih jauh dari keserupaan dengan Kristus. Namun, hal ini menjadi kesempatan yang sangat baik untuk melakukan tindakan kasih dan menjadi serupa dengan Kristus.
- Terakhir, kita berjumpa dengan Kristus dalam diri saudara dan saudari kita yang kurang beruntung, seperti yang Yesus katakan, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Mat. 25:40).
Roma
Valentinus Bayuhadi Ruseno, OP