Sabtu, 8 Juli 2023
Matius 9:14-17
Pada suatu kali murid-murid Yohanes datang untuk bertanya mengapa para murid Yesus tidak berpusa seperti mereka dan orang-orang Farisi? “Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: “Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” (Mat 9:14). Dengan sabar , Yesus menjelaskan maksud Yesus dalam suatu perumpamaan. “Jawab Yesus kepada mereka: “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.”(Mat 9:15).
Dengan demikian, Yesus menyatakan bahwa berpuasa adalah suatu hal perlu, namun bukan sekedar untuk mengikuti aturan atau kewajiban agama. Artinya, berpuasa dilakukan dengan kesungguhan untuk semakin dekat hatinya dengan Tuhan, sehingga mereka bisa merasakan betapa besar kasih Kristus kepada mereka. Oleh karena itu, motivasi seseorang dalam berpuasa menjadi sangat penting agar hati manusia siap terarah selalu kepada Allah yang Maha Baik, sehingga apa yang dianugerahkan Allah kepadanya bisa tumbuh dan berbuah, dan akhirnya siap untuk dibagikan menjadi berkat bagi banyak orang. “Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya.”(Mat 9:17).
Oleh karena itu, setiap pengikut Kristus diharapkan memiliki kesempatan untuk merasakan kasih dan pengorbanan Tuhan Yesus terhadap manusia yang berdosa, dengan berpuasa, agar mereka bisa menjadi dekat dengan Kristus dan akhirnya menjadi saluran berkat dan keselamatan-Nya bagi orang-orang yang ada disekitarnya. “Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.”(Amsal 11:25).
Didik, CM