Sabtu, 14 Oktober 2023



Lukas 11:27-28

Yesus menyatakan siapakah orang yang berbahagia, yaitu mereka yang berani membuka hati untuk mendengarkan Suara dan merenungkan Sabda-Nya, serta melakukan kehendak-Nya.  “Tetapi Ia berkata: “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.”(Luk 11:28). Dengan demikian, mereka yang dengan setia di dalam hati dan pikirannya menghadirkan Kristus sehingga apa yang dilakukan sama dengan yang diharapkan Tuhan, maka mereka menjadi pribadi-pribadi dekat dengan-Nya.

Oleh karena itu, setiap murid Kristus, diharapkan untuk terus membangun relasi yang dekat dengan-Nya, agar dengan tulus hati mereka memikirkan dan melaksanakan kehendak Allah.  Relasi yang dekat dengan Kristus, dimulai dengan sikap rendah hati. Dengan sikap ini, setiap orang akan menyadari siapa dirinya dihadapan Allah, sebagai pribadi yang telah diciptakan ( dikehendaki )dan dikasihi oleh Allah. Sebagai tanda dan ungkapan syukur atas kasih dan pengampunan  Allah terhadap manusia,  maka mereka akan berusaha untuk melalukan kehendak Allah.

Dengan demikian, motivasi seseorang untuk melakukan kehendak Allah (pelayanan) adalah karena dorongan hati yang ingin mengungkapkan rasa syukurnya kepada Allah. Motivasi tersebut bukan dari luar (orang lain), tetapi dari dalam hatinya. Dan Allah tahu apa yang ada di dalam hati setiap orang, sehingga Dia tahu juga apakah seseorang tulus atau tidak dalam pelayanan, pengabdian, dan dalam menjalani hidupnya.
“Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: “Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.” (1 Samuel 16:7)

Didik, CM