RENUNGAN 10 FEBRUARI 2025
Peringatan Santa Skolastika, Injil Mrk. 6:53-56
Hari ini kita memperingati Santa Skolastika saudara dari Santo Benediktus pendiri Ordo Benediktin. Santa Skolastika lahir di Nursia Italia. Ia seorang yang cerdas, peramah, religious dan sejak muda ia telah menyerahkan dirinya kepada Tuhan. Kelak suatu hari ia dengan bimbingan Benediktus mendirikan biara bagi kaum wanita di Plombariola. Dua orang bersaudara yang hidup rohaninya mendalam dan kerap berbagi pengalaman rohani untuk saling meneguhkan di antara antara mereka. Berbagi pengalaman rohani dalam mengikuti Yesus Kristus yang menjadi pusat dan tujuan hidup dua bersaudara ini.
Banyak orang mengenal dan mengikuti Yesus Kristus ketika Ia dan para muridNya tiba di Genesaret. Mereka mengusung membawa saudara-saudarinya yang sakit kepada Yesus agar disembuhkan. Ke mana pun Yesus pergi, orang banyak datang mohon kesembuhan, bahkan hanya dengan menjamah jumbai jubahNya, mereka mengalami kesembuhan. Orang banyak itu sudah mendengar berita tentang kata-kata dan tindakan perbuatan Yesus yang menyembuhkan orang sakit. Kini mereka boleh melihat dan mengenalnya secara langsung dari dekat.
Yesus menjadi pusat perhatian dari hidup orang banyak yang mengikuti-Nya. Orang banyak datang kepada Yesus, karena mereka percaya hanya Yesus yang dapat menyembuhkan dan melepaskan mereka dari segala sakit penyakit. Sentuhan kasih dan kuasa dari Yesus sungguh memberikan kekuatan batin bagi mereka. Yesus memulihkan hidup mereka menjadi baru.
Yesus datang ingin menunjukkan tata keselamatan yang berasal dari Bapa dan di bawa oleh Nya. Tata keselamatan seperti awal penciptaan yang semuanya hidup selaras, seimbang, harmoni, sejahtera tanpa ketimpangan dan kesakitan. Ketimpangan dan ketidakharmonisan terjadi karena manusia hidup dan bergerak menurut apa yang baik menurut dirinya sendiri, bukan menurut rencana Allah.
Datang kepada Yesus dan berserah diri padaNya. Sikap rendah hati dan tulus Ikhlas patutlah kita bawa di hadapan Yesus. Dia akan mengubah segalanya untuk hidup kita agar menjadi baik. Datang dan mendekat padaNya agar diperkenankan menjamah jumbai jubahNya dan sembuh. Datanglah dalam keheningan dan temukanlah Yesus yang menyembuhkan sudara saudari.
(Medyanto, O.Carm)