Seseorang membawa seorang anak kepada para murid dan Yesus. Anak itu sangat menderita karena kerasukan setan. Tetapi para murid tidak dapat mengusir setan dalam diri anak. Yesus meminta anak itu dibawa kepadaNya. Roh jahat yang ada dalam tubuh si anak seketika meronta-ronta sehingga anak itu terpelanting ke tanah, terguling-guling dan mulutnya berbusa. Kerasukan setan adalah penderitaan yang dalam bagi anak.

Ayah anak itu berkata kepada Yesus,” jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami.” Ada permohonan belaskasih sekaligus keraguan sikap batin dari ayah kepada Yesus. Mungkinkah Yesus dapat membebaskan anaknya dari kuasa setan dan membuatnya sehat kembali?  Anak yang sudah bertahun-tahun mendertia dalam kungkungan kuasa jahat. Yesuspun menegor sang ayah,”Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahilbagi orang yang percaya!” Sebuah tegoran yang keras dari Yesus atas keraguan dan kesangsian sang ayah yang berkata “jika Engkau dapat.” Yesus sekaligus meneguhkan sikap batin ayah anak itu. Yesus meminta sikap batin yang percaya beriman bahwa Ia dapat membebaskan kuasa setan dan menyembuhkan anak itu. Sikap ragu-ragu sangsi pada Yesus dapat memudarkan bahkan menghilangkan sikap pasrah dan percaya pada Yesus. Kita lihat dari bacaan ini, Yesus menuntut sikap keterbukaan hati dan sikap beriman dari ayah.

“Tidak ada yang mustahilbagi orang yang percaya!” Inilah kata-kata peneguhan dari Yesus bagi sang ayah, juga bagi kita masing-masing. Kalimat yang mirip dikatakan malaikat bagi Maria ibu Yesus. Segala sesuatu yang tidak mungkin bisa saja terjadi, jika orang benar-benar memiliki sikap batin yang percaya penuh pada Tuhan. Banyak dari kita pernah mengalami hal serupa.

Kata-kata Yesus membuat ayah anak itu berkata,” “Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!” Sikap beriman tumbuh dalam diri ayah kepada Yesus yang dapat melakukan segala sesuatu. Kadangkala sikap beriman dapat pudar ketika orang menghadapi penderitaan, sakit, kegagalan yang bertubi-tubi dan berlangsung lama. Yesus mengajak para murid dan semua orang yang hadi pada saat itu untuk memiliki sikap percaya. Percaya pada Yesus. Percaya pada kuasa kasih-Nya yang membebaskan dan menyembuhkan dari sakit dan derita. Percaya pada Yesus membuat orang tumbuh damai, sukacita, berbelaskasih.

Semoga kitapun tumbuh sikap percaya karena relasi yang makin mendalam dengan Yesus Tuhan dan Juruselamat. Marilah kita lebih tekun berdoa dan mengalahkan kuasa jahat. Tuhan Yesus memberkati dan Bunda Maria melindungi keluarga dan usaha pekerjaan.

(rm. Medyanto, o.carm)