Kel. 32:7-14; Yoh 5:31-47
Saudara dan saudariku terkasih. Seorang saksi dibutuhkan untuk menyampaikan suatu peristiwa dari yang dialami dan dilihat sendiri. Kesaksiannya sangat dibutuhkan agar banyak pihak mengetahui kebenaran dari peristiwa itu. Kebenara otentik yang dicari dari peristiwa tersebut.
Ada banyak kesaksian namun kerapkali kebenaran kurang terungkap otentik, karena saksi menambahkan persepsi ataupun pandangan pribadi atas peristiwa. Penerima kesaksian menjadi kurang percaya atas kesaksiannya. Hendaknya dibedakan antara pandangan pribadi dan peristiwa otentik yang terjadi.
Demikian pula dalam Injil hari ini. Yesus sudah berulangkali memberikan kesaksian tentang Allah Bapa lewat kata-kata dan perbuatan-Nya kepada orang banyak. Orang banyak yang mendengar kata kata dan melihat perbuatan-Nya tidak semua percaya. Tak jarang mereka berbuat jahat menjatuhkan Yesus. Mereka mengirim utusan kepada Yohanes tetapi tidak percaya kepada Yohanes. Isi kitab suci juga telah memberikan kesaksian tentang Yesus, namun mereka tidak mau percaya kepada-Nya untuk memperoleh hidup kekal. Lantas kesaksian siapa lagi yang harus mereka dengarkan?
Yesus adalah saksi kebenaran yang menyampaikan kebenaran itu sendiri. Kebenaran Allah dan hidup kekal yang akan diterima bagi setiap orang yang percaya. Kesaksian Yesus sangat otentik. Yesus tidak membutuhkan kesaksian manusia yang kerapkali mudah berubah. Pada saat Yesus dibaptis Yohanes Pembaptis dan peristiwa transfigurasi di gunung Tabor sungguh nyata kesaksian yang dialaminya. “Inilah Putera-Ku yang terkasih, kepada-Nya Aku berkenan dan dengarkanlah Dia.”
Allah Bapa berkenan kepada Yesus Putera-Nya dan kita manusia diminta percaya kepada Yesus. Seberapa banyak kita percaya pada kesaksian Yesus? Percaya pada Injil kabar gembira dari Allah? Perbuatan dan kata-kata Yesus berasal dari Allah.
Seluruh hidup kita, pengalaman iman dan pengalaman rohani kita merupakan kesaksian hidup bagi banyak orang. Kita memperkenalkan kebaikan dan kemurahaan hati Allah Bapa dan Putera-Nya melalui cara hidup yang baik dan benar. Semoga di masa Prapaskah ini kata-kata dan perbuatan kita berubah menjadi lebih baik. Kita berani melawan arus yang bertentangan dengan ajaran Yesus Kristus. Tuhan memberkati hidup dan karya usaha saudara-saudari.
(rm. Medyanto,o.carm)