Yohanes 7:1-2.10.25-30
Oleh: Agustinus Suyadi, O.Carm
Kontradiksi acapkali terjadi dalam hidup beragama. Ahli Taurat, Orang Farisi, dan Tua-tua Jemaat bermufakat untuk membunuh Yesus. Mereka yang dianggap lebih mengerti tentang Kitab Suci dan tradisi, justru menjadi aktor utama pembunuhan Yesus. Mengapa hal ini bisa terjadi?
(1) TIDAK MENGENAL
Yesus mengatakan, “Aku diutus oleh Dia yang benar, yang tidak kamu kenal” (Yoh 7:28b). Dengan demikian, alasan utama orang menolak Yesus adalah tidak mengenal Allah. Seseorang bisa saja banyak tahu tentang Kitab Suci atau banyak melakukan praktek doa, tetapi tidak mengenal Allah secara benar.
(2) WAHYU ILAHI
Dalam Roma 8:15, Paulus mengatakan, bahwa kita bisa menyebut Allah itu Bapa, karena Roh Kudus bekerja dalam diri kita.” Demikian pula Paulus mengatakan, pada dasarnya kita tidak bisa berdoa, tetapi Roh Kuduslah yang berdoa untuk kita dengan keluhan-keluhan yang tak terucapkan (Rom 8:26). Oleh karena itu, pengetahuan dan praktek hidup keagamaan tidak selalu identik dengan mengenal Allah. Hanya karena wahyu ilahi, kita akan mengenal Allah secara benar.
(3) KERENDAHAN HATI
Bagaimana kita bisa menerima wahyu dan mengenal Allah dengan benar, sehingga tidak menolak Allah? Lewat kerendahan hati. Artinya, membuka hati dengan: (a) mendengarkan Sabda Allah, (b) mengakui kelemahan diri, (c) mengharapkan Roh Kudus untuk menolong.