Rm Yusuf Dimas Caesario

(Lukas 24:13-35)

Dua murid ini sedang “jalan galau.” Hati mereka berat karena harapan akan Yesus pupus di kayu salib. Namun yang menarik, Yesus tidak membiarkan mereka larut dalam kegelapan. Dia datang, berjalan bersama mereka, mendengarkan mereka curhat, dan perlahan membuka hati dan pikiran mereka lewat Sabda.

Seringkali, saat kita berada dalam masa sulit—kita merasa sendirian. Kita bertanya, “Tuhan, di mana Engkau?” Padahal bisa jadi, Tuhan sedang berjalan bersama kita, hanya saja kita terlalu fokus pada masalah, bukan pada kehadiran-Nya.

Yang membuka mata mereka bukan sekadar percakapan, tapi saat Yesus “memecah roti.” Itulah momen mereka sadar: Tuhan hidup dan hadir! Sama seperti dalam Ekaristi: lewat Firman dan Roti, Yesus hadir nyata dalam hidup kita. Mari kita membangun kecintaan pada Ekaristi Kudus, agar kita selalu dapat berjumpa dengan Kristus yang telah bangkit dan menyertai hidup kita di dunia  sampai pada hidup yang kekal.

Refleksi:

Apakah aku menyadari kehadiran Tuhan dalam keseharianku?

Saat kecewa dan lelah, apakah aku membuka diriku untuk mendengar Sabda Tuhan dan merayakan Ekaristi?

Seperti dua murid itu, apakah aku mau kembali “berlari” ke komunitas iman untuk berbagi sukacita?

Doa Singkat:

Tuhan Yesus, seringkali aku berjalan dalam hidup tanpa menyadari bahwa Engkau ada di sisiku. Bukalah mata hatiku, agar aku dapat melihat kasih-Mu yang nyata dalam setiap langkah hidupku. Jadikan aku pribadi yang penuh harapan dan suka berbagi kabar sukacita kepada sesama. Amin.