Rm Agung Wahyudianto O.Carm
(Yohanes 16:12–15 | 28 Mei )
“Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.” (Yohanes 16:12)
Di banyak komunitas tradisional di Peru, terutama di pegunungan Andes, orang-orang tua tidak terburu-buru menjelaskan sesuatu. Mereka tidak selalu menjawab pertanyaan dengan kata-kata. Sebaliknya, mereka sering duduk bersama dalam diam, membiarkan yang muda mengamati, mengalami, dan pada waktunya—memahami. Tradisi ini dikenal sebagai bagian dari sabiduría del silencio: kebijaksanaan yang lahir bukan dari penjelasan, melainkan dari kehadiran dan kesabaran.
Yesus, dalam Injil hari ini, berbicara seperti seorang guru yang memahami irama batin murid-murid-Nya. Ia tidak memaksakan semua kebenaran sekaligus, karena tahu bahwa beberapa hal tidak bisa dipahami hanya dengan mendengar, tetapi harus dialami dan diresapkan. Ia tahu bahwa kata-kata yang terlalu cepat bisa membingungkan, sementara keheningan yang tepat bisa membuka ruang bagi pemahaman yang sejati.
Roh Kebenaran dijanjikan bukan untuk membawa ajaran baru dari luar, tetapi untuk membimbing ke dalam kedalaman yang sudah ditanamkan. Ia tidak memaksakan terang sekaligus, tapi menuntun perlahan—seperti matahari yang naik di balik gunung, mengungkapkan lanskap satu per satu. Segala sesuatu yang dimiliki Bapa, dimiliki Anak; dan yang dimiliki Anak, dinyatakan oleh Roh. Tidak ada yang terpisah, tidak ada yang saling menunggu giliran. Semua saling menyatakan, dalam irama yang tak tergesa.
Kita hidup di zaman yang mengandalkan kecepatan, kepastian, dan penjelasan instan. Namun, hidup rohani berjalan dengan cara lain. Terkadang, justru dalam ketidaktahuan, dalam diam yang tak nyaman, kebenaran sedang mendekat—bukan untuk dipegang, tetapi untuk dihidupi. Dalam keheningan, kita belajar mendengar bukan dengan telinga, tapi dengan kesadaran yang dalam.
Dalam terang nilai sabiduría del silencio, hari ini kita diajak untuk tidak buru-buru memahami segalanya, tidak menuntut Tuhan menjelaskan semuanya sekaligus. Mungkin ada hal-hal dalam hidup kita yang belum bisa dijawab. Tapi bukan berarti Tuhan jauh. Bisa jadi, justru dalam keheningan itulah Roh sedang bekerja, perlahan menyingkapkan kebenaran yang hanya bisa diterima oleh hati yang terbuka.
Mari kita tidak takut berjalan dalam diam. Sebab dalam diam yang diterima dengan tenang, ada jalan menuju terang yang tak bisa dibantah.