RP Hugo Yakobus Sudiyanto O.Carm
Hari Raya Kelahiran St. Yohanes Pembaptis
Luk 1:57-66.80
Selasa, 24 Juni 2025
Leluhur Jawa memiliki sesanti, “Asma Kinarya Japa”, artinya “nama adalah sebuah doa”. Ungkapan tersebut menunjukkan bahwa nama seseorang diyakini memiliki kekuatan dan makna yang dalam, yang merupakan doa atau harapan bagi orangtua maupun pemiliknya. Sebab dalam kepercayaan Jawa, nama tidak hanya sekadar panggilan, tetapi juga memiliki pengaruh terhadap kehidupan seseorang.
Mungkin bukan hanya di kalangan Jawa melainkan bagi orang Timur, nama seorang anak mempunyai makna. Kenyataan ini tampak dalam peristiwa penamaan Yohanes oleh Zakharia dan Elisabet. Menurut adat kebiasaan Yahudi yang patrilenial, maka mestinya diberi nama Zakharia sesuai nama bapanya [Luk 1:59]. Akan tetapi meski tanpa janjian, Zakharian dan Elisabet memberi nama Yohanes, yang artinya “Allah telah bermurah hati” atau “Tuhan adalah baik, pemurah”. Kiranya penamaan tersebut merupakan wujud partisipasi keluarga Zakharia dan Elisabet dalam Karya Allah. Bagi mereka Allah sungguh menyiapkan karya Penyelamatan manusia secara rapi. Sebab Allah berkarya melalui rahim yang secara manusiawi sudah tua. Akan tetapi “bagi Allah tidak ada yang mustahil.” [Luk 1:37] Bagi Zakharia dan Elisabet, kelahiran Yohanes merupakan tanda cinta Tuhan atas mereka yang senantiasa memiliki pengharapan yang kokoh atas janji Allah sekalipun di usia terbilang renta.
Peristiwa kelahiran ini, bagi orang banyak [sanak saudara] bertanya-tanya dan bahkan ragu akan menjadi apakah anak ini nanti. Akan tetapi Zakharia dan Elisabet sama sekali tidak ragu. Kiranya perjumpaan Maria dengan Elisabet, serta perjumpaan malaikat Tuhan dengan Zakharia telah meyakinkan keluarga ini. Mereka dengan setia memelihara dan mengasuh Yohanes dengan penuh cinta, sehingga Yahanes bertumbuh menjadi pribadi yang kuat dan dipenuhi oleh Roh Kudus. Kerjasama daya ilahi, yakni Roh Kudus dengan upaya manusiawi Zakharia dan Elisabet telah membentuk dan memampukan Yohanes berkata-kata tentang kebenaran, pertobatan dan warta Kerajaan Allah.
Campur tangan Tuhan dalam kelaharian Yohanes kiranya menjadi bukti bagi siapapun bahwa Tuhan senatiasa mendengarkan doa. Kesetiaan Zakharia dan Elisabet mengasuh dan membesarkan Yohanes mengajak dan mengajar kita bahwa anugerah Tuhan harus ditanggapi dengan tanggung jawab manusia. Semoga kita menjadi pribadi-pribadi yang menanggapi dan memelihara anugerah Tuhan, sehingga menghasilkan buah berlimpah bagi dunia.