Rm Martinus Gunawan Wibisono O.Carm

Senin Pekan Biasa XXII
1 September 2025
1Tes 4, 13-17 + Mzm 96 + Luk 4, 16-23

Lectio
Pada suatu hari Yesus datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.” Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: “Bukankah Ia ini anak Yusuf?” Maka berkatalah Ia kepada mereka: “Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah di sini juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di Kapernaum!”

Meditatio
Setelah Yesus mengutip kitab nabi Yesaya, banyak orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya. Terlebih setelah Yesus menegaskan: ‘pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya’. Dia memang datang untuk menggenapi segala yang tersurat dalam kitab Taurat dan para nabi. Sebab memang segala yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama terpenuhi dalam kata dan perbuatan Yesus Kristus. Dialah Yesus yang mewartakan kabar sukacita. Dia yang membebaskan kaum tawanan kuasa dosa. Karya penebusanNya memberi kehidupan abadi bagi setiap orang yang percaya kepadaNya. Yesus pun menyebutkan bahwa Dialah Alfa dan Omega, Awal dan Akhir.
Namun, ‘bukankah Ia ini anak Yusuf?’, celetuk salam salah seorang yang hadir dalam pengajaranNya itu. Apakah dia meragukan pengajaran yang disampaikan Yesus? Apakah malah dia meragukan Yesus itu sendiri, yang memang mereka ketahui kampung halamanNya dan di mana Dia tinggal bersama keluargaNya? Kegelisahan inilah tidaklah terjadi pada kita sekarang ini. Malah yang harus kita perdalam adalah bahwasannya ‘mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia’ (1Tes 4). Kalau kita yakin sungguh akan hal ini, maka kita tidak akan takut menghadapi aneka tantangan dan kesulitan, bahkan untuk menyerahkan nyawa kita; karena Yesus jaminannya.

Oratio
Yesus Kristus, kami bersyukur kepadaMu atas segala rahmat dan berkatMu. Semoga berkat dan kasihMu itu membuat kami semakin percaya kepadaMu yang memang hadir dalam diri sesame kami, terlebih mereka yang sakit dan menderita. Amin.

Contemplatio
‘Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya’.