Rm. Agung Wahyudianto O.Carm
Lukas 4:38–44
Beberapa hari terakhir, kita menyaksikan demonstrasi yang meluas di berbagai kota di Indonesia—dari mahasiswa, buruh, hingga masyarakat kecil—yang bersuara tentang keadilan, ekonomi, dan masa depan yang mereka rasakan semakin berat. Suara-suara ini bukan sekadar keluhan, tetapi tanda bahwa ada luka yang belum dipulihkan, ada beban yang tak lagi bisa ditanggung diam-diam.
Injil hari ini memperlihatkan Yesus yang datang ke rumah Petrus, dan di sana Ia menyembuhkan ibu mertua Petrus yang terbaring demam. Lalu, orang-orang berdatangan membawa berbagai sakit penyakit. Yesus tidak menjauh. Ia menyentuh, hadir, dan menyembuhkan satu per satu. Ia tidak hanya berkhotbah dari kejauhan, tapi masuk ke tengah kehidupan orang-orang yang terluka.
Hal yang sama dibutuhkan hari ini. Dalam dunia yang penuh kebisingan dan kepentingan, kita butuh lebih banyak kehadiran yang seperti Yesus: tidak defensif, tidak cepat menghakimi, tidak mencari pembenaran, tapi benar-benar hadir untuk mendengarkan dan menyembuhkan. Demonstrasi adalah ekspresi dari “demam sosial” yang dirasakan banyak orang. Dan seperti ibu mertua Petrus, mereka pun membutuhkan kehadiran yang menyentuh dan memulihkan, bukan sikap yang mengabaikan.
Yesus akhirnya berkata, “Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah juga di kota-kota lain, sebab untuk itulah Aku diutus.” Artinya, kehadiran-Nya bukan hanya untuk satu kelompok, tetapi untuk semua—yang sakit tubuhnya, yang gelisah batinnya, yang ditindas haknya. Ia tidak menetap di satu tempat nyaman. Ia bergerak, hadir, dan membawa terang ke mana pun Ia pergi.
Hari ini, kita diundang untuk bertanya: Apakah kita hanya mengamati, ataukah kita juga menjadi kehadiran yang menyembuhkan? Mungkin kita tidak bisa turun langsung ke jalan, tapi kita bisa membuka hati, mendengarkan lebih dalam, dan tidak cepat menutup telinga terhadap jeritan orang lain. Seperti Yesus, kita pun bisa menjadi tangan yang menyentuh, kata yang menenangkan, dan langkah yang membawa damai.
“Lalu Ia berdiri di atas mereka, mengusir demam itu, dan perempuan itu segera bangun dan melayani mereka.” (Luk 4:39)