RABU ABU, 6 Maret 2019
Bertobat : “Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianMu” – (Yoel 2:12)
Selama masa prapaskah, kita diundang untuk melakukan retret agung, saat kita meneliti kembali cara hidup kita agar sesuai dengan kehendak Allah, suatu ajakan untuk melakukan pertobatan. Seperti tanah kering merindukan air dan seperti seekor rusa yang merindukan hamparan rumput yang hijau, demikianlah hati kita merindukan Kasih Allah yang senantiasa
melegakan dahaga kita. Bacaan Injil hari ini mengajak kita untuk melakukan laku tobat dengan mempraktekkan tiga hal : berdoa, berpuasa dan beramal. Bagi orang Yahudi, tiga hal tersebut sebagai suatu kewajiban dalam hidup beragama. Praktek puasa, berdoa dan beramal adalah tanda seorang yang saleh. Yesus dalam Injil hari ini, ingin menunjukkan inti atau makna terdalam dari praktek berdoa, berpuasa dan beramal, yang tidak lain demi kemuliaan Allah. Kesalehan yang sesungguhnya bukan hanya sekedar supaya kelihatan baik atau terkesan seperti orang suci, melainkan suatu tindakan berbakti dan silih atas segala dosa kita. “Roh Tuhan akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan” (Yes 11:2). Allah menghendaki untuk memperbaharui hidup kita hari demi hari dan memberikan kepada kita suatu hati yang baru, penuh cinta dan belas kasih. Oleh karena itu laku tobat yang kita lakukan akhirnya berbuah dalam tindakan kasih dan pengampunan serta berbelas kasih kepada sesama. Di awal masa prapaskah ini, kita memohon Rahmat Allah dan terang Roh Kudus agar kita bertumbuh dalam iman, harapan dan cinta serta melakukan kehendakNya.
“Tuhan Yesus Kristus, berilah kepada kami iman yang hidup, harapan yang kuat dan cinta yang mendalam akan Dikau. Ambillah dalam diri kami segala kebekuan hati dan segala dosa yang menghalangi untuk lebih mencintaiMu. Berilah kepada kami keteguhan hati untuk mencintaiMu dan penuhilah kami dengan belas kasihMu agar kami mampu mencintai sesama kami yang menderita”