Selasa Pekan Biasa XXXIII, 20 November 2018
Bacaan: Why 3:1-6, 14-22; Lukas 19:1-10
“Hari ini telah terjadi keselamatan atas rumah ini”
Kisah Zakeus yang didengarkan pada hari ini sangat terkenal, karena pesanya yang mendalam bagi kehidupan kita. Zakeus jelas bukan orang baik di mata orang banyak, karena pekerjaannya yang menarik pajak dan merugikan banyak orang. Zakeus mengambil banyak keuntungan bagi dirinya sendiri. Jelas perbuatannya ini tidak baik dan menyusahkan banyak orang, ia berdosa karenanya. Namun demikian, kedosaan Zakeus ini bukanlah keadaan selamanya, karena perubahan tetap bisa terjadi dalam diri siapapun, termasuk para pendosa, yakni Zakeus dan diri kita semua. Inilah tanda jelas bahwa manusia mempunyai hati yang bisa salah, namun juga bisa berubah dan bertobat. Manusia harus berani bersikap rendah hati dan mengakui kesalahannya supaya rahmat pengampunan mengalir dan hidupun menjadi baik dalam berkat Tuhan.
Kehadiran Yesus adalah kehadiran Kasih Tuhan yang luar biasa. Sikap Yesus terhadap Zakeus sungguh penuh kasih yang sekaligus membawa Zakeus kepada perubahan hidupnya. Perjumpaan dengan Yesus dan pengalaman akan kasih Tuhan itulah yang telah mengubah diri dan hidup Zakeus. Bagi Tuhan tidak ada yang tidak mungkin, apalagi semua manusia, kita semua, siapapun kita, adalah milik Tuhan sekali untuk selamanya. Pengalaman Tuhan Yesus yang penuh Kasih itulah yang menghantar Zakeus membuka hatinya dan bertobat. Inilah keselamatan yang diterima Zakeus dan juga semua orang lain yang telah dirugikannya. Maka kasih Tuhan yang tercurah bagi kita setiap saat, perlu kita sambut dengan hati terbuka pula. Jika kita menutup hati, maka rahmat keselamatan itu menjadi terhambat. Sebesar apapun dosa kita, Tuhan tetap ingin kita selamat, maka marilah kita membuka hati kita dan mengalami kehadiran Tuhan di dalam diri kita masing-masing dan bertobat.