Rabu, 24 Februari 2021

Yunus 3:1-10
Mazmur 51
Matius 11:29-32

Semua Injil menceritakan bagaimana orang-orang menantikan suatu tanda dari Yesus supaya mereka percaya. Di samping bacaan hari ini, ada juga peristiwa yang serupa di Lukas 11:29, Markus 8:11, dan Yohanes 6:30. Ketidakpuasan dan ketidakpercayaan orang akan perbuatan Tuhan pun sudah ada sejak jaman Musa. Walaupun bangsa Israel sudah dibebaskan dari Mesir dan diberi manna di gurun pasir, mereka masih saja tidak percaya. Tuhan berfirman kepada Musa: “Berapa lama lagi bangsa ini menista Aku, dan berapa lama lagi mereka tidak mau percaya kepada-Ku, sekalipun sudah ada segala tanda mujizat yang Kulakukan di tengah-tengah mereka!” (Bilangan 14:11)

Seringkali kita pun menanti-nanti tanda yang berupa mujizat dari Tuhan sebagai syarat untuk kita percaya. Seolah-olah, pondasi iman kita tergantung pada seberapa hebatnya Tuhan bisa menyembuhkan seseorang atau memberi kemakmuran.

Sebenarnya, tanda yang diberikan Yesus jauh lebih besar daripada tanda yang diberikan Yunus, lebih besar dari manna yang diberikan ke umat Israel di padang gurun. Tanda dari Yesus adalah sengsara dan wafatnya di salib, dan kebangkitanNya tiga hari kemudian. Inilah satu-satunya tanda yang mendasari iman kita. Cukupkah tanda ini membuat kita percaya kepadaNya?