Bacaan Yes 17: 5-10, Kamis Prapaskah III
Konsep hati dan sanubari orang Yahudi dalam Perjanjian Lama sangat berbeda dengan konsep kita orang modern sekarang ini. Kita membedakan kalau pikiran ada dalam kepala kita, hati itu tempat perasaan dan kehendak. Namun orang Yahudi memakai kata hati untuk mendiskripsikan segala bentuk pikiran, kehendak, emosi, harapan dan doronga hati. Semua gerakan intelektual, emosional dan keinginan disatukan dalam satu hati. Hati tempat bertemunya tiga aspek hidup itu.
Kalau Yesaya mengataka, “Tuhan akan menyelidiki hati dan menguji sanubari”, hal itu berarti Dia mencari tahu dalam seluruh aspek hidup manusia, apa yang sebenarnya manusia inginkan, pikirkan dan harapkan dalam hidup ini.
Dalam Ensiklik Lumen Fidei yang dikeluarkan Paus Fransiskus tahun 1993, panggilan Allah pada manusia ada dalam hatinya. Hati itu tempat Allah mengubah hidup. Dengan terangNya, manusia yang menerima panggilan iman akan mampu melihat dunia dengan cara pandang baru. Ia akan melihat hidup dengan kaca mata Tuhan sendiri, memandang orang lain dengan cara Allah memandang manusia.
Oleh karena itu, coba ujilah dan selidikilah hati anda masing-masing, “Apakah yang sungguh menggerakan hidup kita sekarang ini? Siapakah yang sungguh-sungguh saya andalkan dalam hidup?
Sebab hanya orang yang mengandalkan Tuhan akan hidup seperti pohon yang tertanam di tepi aliran air. Ia akan berbuah pada masanya dan hidupnya tak pernah layu.