Senin, 30 Agustus 2021
Lukas 4:16-30
Allah telah hadir di dalam diri Putera-Nya Yesus Kristus, untuk menyampaikan kabar baik, pengharapan dan keselamatan kepada manusia. Tentang kedatangan Yesus Kristus, telah diramalkan dan ditulis di dalam Kitab para nabi. “Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.”(Luk 4:20-21).
Setelah Yesus hadir ke bumi, Dia berkeliling untuk mengajar dan mewartakan Injil Kerajaan Allah kepada semua orang dan memilih 12 rasul yang diutus untuk ambil bagian dalam karya keselamatan kepada manusia. “Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil.”(Mat 10:13-14). Namun ternyata, tidak semua orang menanggapi secara positif tawaran kasih Allah lewat Yesus Kristus tersebut. Mereka memiliki alasannya sendiri, sehingga mereka menolak Tuhan Yesus Kristus. Bahkan mereka yang menolak adalah tokoh-tokoh Yahudi; para ahli Taurat, orang Farisi, dan juga orang-orang yang sekampung dengan Yesus Kristus. “Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak untuk melemparkan Dia dari tebing itu.”(Luk 4:29).
Menolakkan terhadap Yesus Kristus menjadi tanda bahwa tidak semua siap menerima tawaran kasih dan keselamatan dari Allah. Akan tetapi Yesus Kristus tetap menjalankan Misi Bapa-Nya untuk mewartakan kabar suka-cita dan harapan bagi umat manusia. Banyak orang yang akhirnya percaya kepada Yesus Kristus. “Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat. Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa.”(Luk 4:31-32). Karya kasih dan kebaikan Allah tidak akan bisa dihalangi oleh sebagian orang yang menolak, sebab rencana Allah lebih tinggi dari pada apa yang dipikirkan oleh manusia. Dan apa yang menjadi rencana Allah adalah baik adanya untuk keselamatan manusia, bukan rencana yang menghancurkan, tetapi rencana untuk menumbuhkan harapan. “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”(Yeremia 29:11).
Keterbukan hati setiap orang menjadi sangat penting untuk bisa menerima pengharapan dan damai dari Allah melalui Yesus Kristus Sang Penebus. Sampai kapan Yesus Kristus mengetok dan menunggu setiap pribadi manusia untuk membukakan pintu untuk Dia? “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.”(Wahyu 3:20). Alangkah bergembira dan bersuka-cita, walaupun hanya satu orang saja yang percaya kepada Tuhan Yesus, bahkan seluruh isi sorga akan turut bersuka-cita. “Aku berkata kepadamu: Demikian juga aka nada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena Sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.”(Lukas 15:7).
Serawai, Rm. Didik, CM