Rabu, 21 September 2022



Matius 9:9-13

Yesus memilih Matius pemungut cukai untuk menjadi salah satu, dari dua belas rasul-Nya. Mengapa Yesus memilih orang yang dengan jelas nama baiknya sudah rusak di dalam masyarakatnya karena tindakan yang tercela yang memanfaatkan jabatannya untuk memperkaya diri. Banyak orang pempertanyakan hal itu, terutama orang Farisi. Mereka tidak mengerti alasan Yesus melakukannya, karena apa yang dipikirkan mereka berbeda dengan apa yang dipikirkan oleh Tuhan. Yang dipikirkan oleh manusia adalah untung-rugi, namun yang dipikirkan Allah adalah bagaimana menyelamatkan manusia berdosa. “Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”(Luk 9:13).

Dengan demikian, setiap pengikut Yesus dipilih menjadi murid-murid-Nya bukan untuk memikirkan keselamatan dirinya sendiri, namun mereka dipanggil dan diutus mengikuti Kristus untuk menjadi sarana (sakramen) keselamatan bagi sesamanya. “Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus.”( Luk 4:43). Oleh karena itu, untuk bisa mewartakan Keselamatan (Kerajaan Allah) seseorang perlu memiliki kemauan, kebiasaan dan keberanian  berpikir untuk kebutuhan orang lain juga. Karena mereka pilih menjadi pengikut Kristus untuk menjadi pelayan agar Kerajaan Allah hadir di dalam dunia dan masyarakatnya. “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”(Mat 20:28).

Oleh karena itu, dengan hati tulus dan dengan cara berpikir seperti Kristus, maka setiap orang yang percaya kepada-Nya akan mudah untuk berbelas kasih dan melakukan hal-hal yang adil, sehingga terwujud komunitas dan masyarakat yang damai, dan suka-cita akan hadir bagi mereka yang berani untuk melakukannya.  “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.”(Yoh 15:11-12).

Didik, CM