Sabtu, 4 Februari 2023
Markus 6:30-34
Yesus membangun dan meluaskan Kerajaan Allah dengan cara hadir penuh belas-kasihan di tengah-tengah umat manusia. Kehadiran-Nya membawa pengharapan, kekuatan, damai dan keselamatan bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Mereka yang berduka dihibur, mereka yang sakit disembuhkan, dan yang putus asa dibangkitkan semangatnya. “Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.”(Mrk 6:34).
Dengan demikian, Yesus mengundang semua orang untuk datang kepada-Nya. Yesus mengetahui bahwa setiap orang memiliki beban-beban hidup dan pergulatan-pergulatan dan mereka membutuhkan kekuatan untuk bisa memikulnya. Oleh karena itulah Tuhan Yesus datang untuk mereka yang yang lemah, sakit, menderita yang membutuhkan pertolongan agar mereka mendapatkan kembali harapan dan semangat hidupnya. “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.”(Mrk 6:28-29).
Dengan demikian yang dibutuhkan dan paling pokok agar manusia bisa menerima belas kasih Allah adalah dengan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, Putera-Nya. Namun apakah hal itu mudah? Hal itu bisa dilakukan oleh orang-orang yang rendah hati, namun sangat sulit bagi mereka yang lebih percaya pada diri sendiri atau tidak percaya kepada Tuhan. Dari ketidakpercayaan kepada Tuhan, maka mereka akan memilih jalannya sendiri, sehingga mereka semakin jauh dari Allah dan akhirnya rahmat Allah tidak bisa bekerja di dalam diri mereka. “Karena TUHAN jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.”(Mzm 34:3).
Oleh karena itu, seruan dari Yesus untuk menyangkal diri menjadi cara untuk mengalahkan diri sendiri yang sombong, sehingga masing-masing orang menjadi rendah hati kembali dan siap menerima belas kasih Allah dan menjadi saksi-saksi-Nya di dalam hidup. “Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.”(Mat 16:24).
Didik, CM