Sabtu, 25  Februari 2023


Lukas 9:27-32

Yesus menyatakan kepada orang-orang Farisi yang tidak percaya kepada-Nya, bahwa tujuan-Nya hadir di dunia adalah untuk menyelamatkan; menyembuhkan orang-orang berdosa agar mereka bertobat dan diselamatkan.  “Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.”(Luk 5:31-32). Oleh karena itu bagi orang-orang yang tidak butuh pengampunan, yaitu mereka yang merasa dirinya sudah benar dan baik seperti orang-orang Farisi, maka kehadiran Yesus tidak akan berarti.

Dengan demikian, siapakah yang siap menerima kehadiran Tuhan Yesus? Yaitu mereka yang menyadari dirinya sebagai orang berdosa.  Sebaliknya mereka yang sudah merasa dirinya sudah sempurna atau suci, dengan sendirinya tidak memerlukan dan tidak mengharapkan pertolongan dari Tuhan Yesus. “Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.”(Mat 11:6). Oleh karena itu, Tuhan akan hadir di dalam diri mereka yang tidak menolak-Nya, yang memiliki kesadaran akan keterbatasannya, yang rendah hati dan terbuka untuk belajar menjadi lebih baik lagi dihadapan Allah.

Dengan demikian, setiap orang memiliki kebebasan untuk memilih, menentukan dan menjawab tawaran kasih Allah, melalui Yesus Kristus, Putera-Nya. Oleh karena itu setiap murid Kristus menghayati imannya bukan sebatas tahu bagaimana berdoa dengan baik, tetapi juga mau dan tahu  bagaimana memiliki sikap iman yang benar dengan berani menyerahkan diri, mendengarkan suara-Nya dan melakukan kehendak-Nya. “Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.” (Yoh 6:40).

Didik, CM