Jumat, 31 Maret 2023
Yohanes 10:31-42
Dalam dialog antara Yesus dan orang-orang Yahudi tampak jelas alasan apa yang membuat mereka membenci, menolak dan melempari Yesus dengan batu, yaitu karena mereka mereka tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesias, Juruselamat dunia yang datang dari Allah, karena itu mereka menganggap Yesus hanya manusia biasa bukan Tuhan. “Jawab orang-orang Yahudi itu: “Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah.” (Yoh 10:33).
Dengan demikian tokoh-tokoh orang Yahudi yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus juga tidak percaya dan menolak dengan apa yang telah dinyatakan oleh para Nabi dan telah ditulis di dalam Kitab Taurat. “Kata Yesus kepada mereka: “Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah? Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah – sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan –, masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?”(Yoh 10:35-36). Oleh karena itu, mereka tetap tidak percaya sampai mereka menyalibkan Yesus di Golgota, karena hati mereka telah tertutup. “Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, yang berarti: Tempat Tengkorak. Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepada-Nya, tetapi Ia menolaknya. Kemudian mereka menyalibkan Dia, lalu mereka membagi pakaian-Nya dengan membuang undi atasnya untuk menentukan bagian masing-masing.”(Mrk 15:22-24).
Dengan demikian, karena hati manusia yang keras, maka Yesus disalibkan. Hal ini menjadi tanda betapa besar dosa manusia yang telah mengujat Allah, dan disisi lain betapa besar kasih Allah kepada umat manusia yang berdosa. Sekalipun Yesus ditolak oleh orang-orang Farisi dan para ahli Taurat, namun Dia tetap berjalan ke Yerusalem untuk menyelesaikan Misi Allah Bapa untuk menyelamatkan umat manusia dari belenggu dosa. Di Yerusalem kemudian Yesus ditangkap, diadili secara tidak adil, disiksa, dan kemudian di salibkan. “Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya.”(Efesus 1:7).
Didik, CM