Kamis, 10 Agustus 2023



Yohanes 12:24-26

Yesus menyatakan bahwa setiap murid-Nya perlu memiliki keberanian untuk berkorban, sebab lewat pengorbanan tersebut akan membuahkan kebaikan-kebaikan. Pengorbanan yang terbesar adalah penyangkalan diri akan segala hal yang menghambat relasi manusia dengan Allah dan manusia dengan sesamanya yaitu dosa.  Sementara inti dosa adalah mulai dari pemikiran yang sadar, dengan hendak bebas mengikuti dan sampai akhirnya melakukan tindakan-tindakan yang melawan dan menolak kehendak Allah yang Maha Kasih. Dengan demikian, ketika seseorang mampu berkorban demi kebaikan, maka ia akan menjadi dekat dengan Tuhan dan siap untuk melayani-Nya dengan setia. “Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.”(Yoh 12:26).

Dengan demikian, setiap murid Yesus Kristus dipanggil untuk menjadi pribadi yang dekat dengan-Nya. Kedekatan tersebut terjadi melalui proses dari kesetiaan akan hal-hal yang kecil sampai hal-hal yang besar. “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.”(Luk 16:10). Oleh karena itu,  hanya Tuhan dan masing-masing pribadi manusia yang bisa melihat dan mengukur seberapa dekat dan dalam relasinya dengan Tuhan. Sementara orang lain tidak akan bisa melihat apa yang ada didalam hati masing-masing orang.

Yang terpenting adalah masing-masing orang berusaha sekuat tenaga, hati dan upaya untuk selalu dekat dan mengandalkan Tuhan dalam setiap urusan yang dihadapinya. Dia akan selalu hadir kepada mereka yang merindukan-Nya. “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.”(Why 3:20)

Didik, CM