Jumat, 13 Oktober 2023



Lukas 11:15-26

Orang-orang Farisi menuduh Yesus mengusir setan dengan kuasa Beelzebul (kepala setan). Mereka yang menuduh Yesus tidak bisa melihat dirinya sendirinya sendiri, justru dengan sikap menolak Yesus, berarti mereka setuju dengan iblis dan telah dikuasi oleh roh jahat, sehingga mereka dibutakan hatinya dan akhirnya tidak bisa melihat kebenaran di dalam Diri Yesus yang adalah Tuhan, dimana dengan kehadiran-Nya di dunia ini menjadi tanda bahwa Kerajaan Allah telah hadir untuk umat manusia. “Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.”(Luk 11:20).

Dengan demikian, apa yang dikatakan Tuhan Yesus benar, bahwa dari pengaruh Iblis/roh jahat muncullah kebencian, kesombongan, ketidakpercayaan pada Allah, perpecahan dalam komunitas dan masyarakat, kesesatan (nilai-nilai kebenaran diabaikan), dan ketidakpedulian pada sesama. “Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: “Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul.”(Luk 11:17-18).

Oleh karena itu, setiap murid Kristus didorong untuk selalu berjaga-jaga agar tidak dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran jahat dari Iblis tersebut. Jika hati manusia kosong dan jauh dari Tuhan Yesus maka mereka akan mudah dikuasai oleh pengaruh jahat iblis yang targetnya untuk memisahkan manusia dengan Allah dan menolak Yesus sebagai Tuhan. “Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian, dan karena ia tidak mendapatnya, ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu.”(Luk 11:24). Sikap berjaga-jaga bisa dilakukan dengan selalu dan setia berkomunikasi dengan Tuhan dan merenungkan Sabda-Nya (Kitab Suci). “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.” (1 Petrus 5:8-9).

Didik, CM