Selamat Hari Raya Natal, kelahiran Sang Immanuel Juruselamat Dunia. Selamat berjumpa di Tahun 2025. Segala doa dan harapan yang baik boleh terjadi di dalam keluarga, pekerjaan dan bisnis sepanjang tahun ini.
Hari ini 1 Januari sangat Istimewa bagi kita. Di hari pertama permulaan tahun 2025, Gereja Katolik merayakan Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah, Hari Perdamaian Dunia dan kita berada di Tahun Yubileum 2025 dengan tema Pilgrims of Hope (Peziarah Harapan). Sangat Istimewa karena arah dan tujuan perjalanan peziarahan kita sepanjang tahun ini sudah dimulai bersama Allah Tritunggal dan Bunda Maria. Itulah pedoman kita dalam berjalan bersama. Kita tidak berjalan sendirian tetapi juga bersama dengan saudara-saudari lainnya.
Di awal tahun kita membutuhkan kekuatan dari Allah. Kita membutuhkan berkat yang memberikan kekuatan. Kita dapat belajar dari Kitab Bilangan 6:22-27, berkat Harun, berkat yang tertua dari tradisi Kitab Suci. “TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai Sejahtera.” Berkat ini pulalah yang kita butuhkan dan sangat perlu kita bagikan kepada masing-masing anggota keluarga kita. Dengan saling memberikan berkat, kita diajak mencintai dan mengampuni. Terutama orang-orang yang hidup bersama dalam keluarga dan bekerja bersama di tempat kerja, di pabrik, di kantor. Ketulusan hati dan keikhlasan hati kita dalam memberikan doa, cinta, pengampunan dan berkat, tentunya akan mendatangkan rahmat bagi saudara kita lainnya. Kita menyalurkan rahmat dan berkat Allah terutama bagi mereka yang tersingkirkan dan miskin dalam hidup.
Kita dapat berkaca pada Bunda Maria, pribadi yang penuh rahmat dan berkat Allah. Karena melalui Maria, keselamatan dan kehidupan baru boleh terjadi di dunia bagi seluruh umat manusia. Maria Bunda Allah adalah gelar agung yang diberikan padanya. Gelar ini sudah ada sejak abad ke 4 Masehi. Kita selalu diajak merenungkan bersama Maria tentang misteri inkarnasi Putera Allah. Inkarnasi Putera Allah didengar oleh para gembala. Mereka bergegas datang mencari dan bertemua dengan Maria, Yosef dan bayi Yesus. Sukacita besar ada di hati para gembala. Para gembala telah menerima kabar sukacita dari malaikat dan kini secara nyata melihat bayi Yesus dalam palungan. Misteri inkarnasi Putera Allah menjadi manusia melalui rahim seorang perempuan Maria. Sungguh pantaslah Maria disebut sebagai Bunda Allah.
Maria Bunda Allah, ibu kita semua oranag beriman. Ibu yang membawa berkat, rahmat Allah dan keselamatan bagi dunia. Dari kisah Maria dalam Injil hari ini kita sekali lagi belajar bersikap rendah hati penuh penyerahan diri kepada rencana Allah, menyimpan segala peristiwa yang dialami di dalam hati dan merenungkannya, dan pada akhirnya membawa Kristus yang lahir dari rahimnya kepada dunia. Banyak hal yang tidak kita ketahui dalam hidup. Namun sebagai orang beriman, kita dituntun oleh pengharapan yang besar dalam Allah. Harapan itulah yang membuat kita punya semangat kuat dan berjalan terus. Marilah menjadi tanda harapan dan berbagi harapan hidup, sehingga berkat Allah dirasakan banyak orang. Tuhan memberkati dan Bunda Maria melindungi.
(rm. medyanto, o.carm)