Peringatan St Ignatius dari Antiokia
Lukas  11:47-54
Hari ini gereja memperingati Santo Ignatius dari Antiokia. Santo Ignatius dihormati tidak hanya dalam Gereja Katolik, tapi juga Gereja Ortodok, Gereja ritus Timur, Gereja Syria, dan Gereja Anglikan.

Menurut tradisi Bapa Gereja, Ignatius adalah salah satu murid dari Santo Yohanes Rasul, saat Yohanes berada di Efesus. Theoderet dari Cyrrhus melaporkan  bahwa Ignatius dipilih oleh Santo Petrus Rasul menjadi uskup di Antiokia, sekarang kota ini ada di Turki, 19 km dari perbatasan Turki – Syria.

Dari tulisan-tulisannya, kita mengetahui bagaimana para martir awal Gereja dihukum dan dibunuh dengan kejam menjadi makanan binatang buas di coliseum. Dalam surat Ignatius kepada umat Roma bab 5, ia menulis,” Bahkan dari Syria menuju Roma, aku bergulat dengan binatang buas, di laut dan di darat, siang dan malam, berada di tengah 10 singa, bahkan dikawal prajurit yang menjadi semakin kejam..”

Dalam perjalanannya menuju kematian di Roma, Ignatius menulis suratnya yang indah dan menyentuh hati, ketegaran jiwa seorang uskup yang akan dibunuh oleh Kaisar Trajan di Roma. Ia melukiskan kekuatan imannya dalam refleksi yang dalam:
“Aku adalah biji gandum Allah, dan harus jatuh ke tanah dimakan binatang l iar. Aku menulis untuk seluruh Gereja agar tahu bahwa aku bahagia mati untuk Allah jika kalian tetap berada di jalanku….Biarkan aku menjadi makanan binatang buas, karena mereka adalah jalanku menuju Allah. Aku adalah biji gandum Allah dan harus jatuh ke tanah sehingga oleh gigi mereka, aku menjadi roti yang putih.”

Kisah-kisah ketegaran dan kesetiaan pada iman Kristen membuat Gereja tetap hidup dan subur sampai sekarang. Gereja akan tetap hidup dan berkembang saat umat yang percaya pada Allah memiliki komitmen dan kesetiaan pada iman, walau banyak kesulitan dan hambatan. Sebaliknya, Gereja menjadi lemah dan kehilangan makna kehadirannya, saat umat yang percaya pada Allah tak punya komitmen untuk berkurban dan mempertahankan imannya.

Seberapa besar kita berani bertahan dalam iman akan Kristus? Apa yang sudah saya pertahankan demi iman kita? Apa yang kita harapkan dari kesetiaan ini? Semoga surat Ignatius menginspirasi kita untuk tetap setia dalam iman akan Kristus dalam Gereja Katolik!